Jakarta (ANTARA) - Platform pusat data EdgeConnex berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya mendukung pertumbuhan pusat data di kawasan Asia, yang menurut mereka belum diimbangi dengan keberadaan tenaga kerja profesional terampil.

"Kekurangan SDM di industri pusat data, terutama di kawasan Asia-Pasifik, merupakan tantangan yang signifikan. Namun, hal ini juga memberikan peluang bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam program pelatihan dan pengembangan guna menarik dan mempertahankan tenaga profesional yang terampil," kata Kepala Operasional EdgeConnex Asia-Pasifik Thiam Chye Sim dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

Menurut dia, upaya mengatasi kekurangan tenaga kerja ini sangat penting untuk kelangsungan pertumbuhan dan kesuksesan industri pusat data di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Vietnam, yang saat ini sedang berkembang seiring dengan tingginya permintaan atas infrastruktur digital dan kecepatan adopsi cloud.

"Menarik tenaga kerja pusat data yang berkualitas telah menjadi tantangan utama industri selama bertahun-tahun dan menjadi semakin sulit di tengah meningkatnya kapasitas pusat data. Kuncinya terletak pada kreativitas pada pendekatan yang perlu dilakukan saat ini dan menggandakan upaya untuk menarik dan mempertahankan SDM," ujar Thiam.

Baca juga: EdgeConneX masuk pasar Indonesia lewat akuisisi GTN Data Center

Berbagai solusi yang ditawarkan EdgeConnex antara lain merekrut tenaga kerja tidak hanya yang mempunyai latar belakang teknik elektrik atau mekanik dengan pengalaman di pusat data, tetapi, juga dari berbagai sektor lain seperti penerbangan, minyak dan gas bahkan dari kesatuan militer dengan keahlian beragam.

Menurut dia, keahlian para veteran militer sangat dibutuhkan terutama dalam bidang logistik, komunikasi, kemampuan memecahkan permasalahan, kepemimpinan, serta bekerja dalam situasi di bawah tekanan tinggi yang cocok untuk diterapkan di ruang pusat data.

"Kami juga bekerja sama dengan perusahaan pemberdayaan SDM veteran global, Salute Mission Critical, untuk melatih dan membantu para veteran yang beralih dari dunia militer ke sektor komersial dan menjadi anggota yang berharga dalam komunitas pusat data," ujar Thiam.

EdgeConnex juga melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan yang juga penting untuk memastikan bahwa standar operasional selalu terjaga serta untuk mendukung perkembangan karir dan pertumbuhan profesional pekerja di pusat data. Mereka memastikan peningkatan keterampilan yang dilakukan sebagai insentif ini memungkinkan tenaga kerja untuk mengambil peran yang lebih senior seiring dengan pertumbuhan jejak pusat data serta mampu berkontribusi dalam membantu perusahaan untuk mempertahankan SDM.

"Kami secara rutin mengadakan pelatihan di lokasi untuk karyawan, yang mencakup pelatihan selama dua minggu di kampus pusat data kami di Amsterdam, yang saat ini menjadi tempat bagi empat pusat data yang dibangun khusus," kata Thiam.

Selanjutnya, mereka mengadakan pembinaan tenaga kerja secara terdidik dan terlatih bisa dilakukan dengan melaksanakan kerja sama dengan perguruan tinggi maupun penyedia pusat data untuk mengisi kebutuhan akan program pelatihan dan pendidikan formal, termasuk dengan penyediaan beasiswa dan pengalaman magang.

Saat ini, peningkatan tajam pada sektor pusat data membutuhkan peningkatan tenaga kerja yang cepat, dengan kebutuhan staf pada 2025 di industri itu diperkirakan mencapai hampir 2,3 juta tenaga kerja di seluruh dunia, menurut survei Uptime Institute.

Namun, lebih dari separuh (53 persen) responden Survei Pusat Data Global 2022 dari Uptime melaporkan bahwa organisasi mengalami kesulitan dalam menemukan kandidat yang memenuhi syarat, dibandingkan dengan 47 persen pada 2021 dan 38 persen pada 2018.

Baca juga: Peneliti sebut pertumbuhan digital perlu diiringi efisiensi pusat data

Baca juga: Menkominfo minta PDN selesai tepat waktu dengan kualitas optimal

Baca juga: Menkominfo apresiasi pembangunan pusat data privat

Pewarta: Satyagraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023