Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Dr H Husain Syam MT IPU ASEAN Eng, menyatakan tidak akan mentolerir pihak-pihak yang mencederai pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2023.

Prof Husain Syam berharap agar petugas lapangan, keamanan dan penjaga di lokasi agar bekerja semaksimal mungkin agar Tes UTBK-SNBT ini dijaga seketat mungkin.

“Kami tidak mentolerir bagi yang mencederai jalannya tes UTBK-SNBT ini. Kami sangat konsen di situ dan bekerja secara profesional, adil, nyaman dan terkendali tanpa ada intrik apapun di dalamnya,” katanya saat meninjau tes UTBK-SNBT hari pertama di Makassar, Senin.

Dalam peninjauannya bersama ajaran, dirinya memastikan pelaksanaan UTBK-SNBT di Pusat UTBK 712 UNM berjalan lancar.

Baca juga: Mahasiswa UNM gunakan Alquran untuk terapi WBP Rutan Makassar

Baca juga: Mahasiswa UNM sabet tiga penghargaan Mandalika Essay Competition


Ia menyampaikan pihaknya telah mempersiapkan jalannya pelaksanaan UTBK sesuai dengan SOP. Dirinya bersama jajaran juga melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi UTBK di lingkup UNM untuk memastikan pelaksanaan berjalan dengan baik.

“Alhamdulillah semua berjalan lancar, itu karena di saat pembekalan kemarin saya sampaikan bahwa ini adalah tugas negara, kita harus memberi layanan terbaik dan menjaga seketat mungkin,” ujar Prof Husain.

Pelaksanaan UTBK-SNBT di UNM tahun ini mulai dilaksanakan 8 Mei dan akan berakhir pada 25 Mei 2023 mendatang dengan disiapkan 14 lokasi Tes UTBK-SNBT di Kota Makassar dan berpusat di Menara Pinisi UNM.

“Artinya apa, bahwa UNM secara nasional itu sudah diterima di masyarakat luas sehingga menambah peminatnya, saya tidak tau apa jualannya mungkin karena sudah menjadi ikon kampus entrepreneur. Karena wirausaha ini adalah salah satu indikator kemajuan bangsa,” tambah Guru besar di bidang pertanian ini

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kata Prof Husain, dalam pelaksanaan Tes UTBK-SNBT secara nasional rata-rata 10 persen yang tidak ikut tes, setiap ruangan itu kadang ada dua orang yang tidak hadir, ada empat orang dan sebagainya.

“Itu karena ada beberapa faktornya, misalnya dia lulus di sekolah kedinasan, ada juga karena faktor ekonomi sehingga tidak bisa melanjutkan, bahwa ada juga yang gagal sebelum bertarung dengan menunggu jalur mandiri,” ujar Rektor UNM dua periode ini.*

Baca juga: Dubes India kunjungi UNM Makassar

Baca juga: UNM kukuhkan Wakil Ketua MPR Syarief Hasan sebagai profesor


Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023