Jakarta (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sepanjang malam, mulai Sabtu kemarin), mengakibatkan sejumlah wilayah dan ruas jalan tergenang air. Juga di Bali, Kupang, serta Banten.

Berdasarkan Traffic Management Centre Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (TMC Polda Metro), hujan deras mengakibatkan genangan air sedalam 20 hingga 30 centimeter di sepanjang 50 meter jalan depan Karet Bivak, Tanah Abang.

Di Jakarta Barat, air sedalam kurang lebih 20 centimeter menggenang depan kantor Stasiun TV Indosiar dan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap di Jalan Daan Mogot.

Genangan air sempat membuat kondisi lalu lintas di lokasi dan sekitarnya menjadi tersendat karena lajur jalan yang dapat dilewati terbatas.

Selain di ruas-ruas jalan protokol, genangan air juga terjadi di komplek tempat tinggal, salah satunya Komplek Perumahan Meruya Indah, dengan ketinggian air sekira 25 centimeter.

Siaga IV

Hujan yang mengguyur sejak Sabtu malam juga mengakibatkan sejumlah bendungan memasang status siaga IV, termasuk tiga bendungan besar, yaitu Katulampa, Depok dan Manggarai.

"Rata-rata sejumlah bendung siaga IV," kata petugas Crisis Center Pemprov DKI Jakarta Anom Almuni, Minggu pagi.

Hujan mengguyur wilayah Bintaro, Tangerang Selatan, sejak Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB hingga Minggu pagi, juga kawasan Gading Serpong, Tangerang.

Bogor dilanda hujan deras sejak Sabtu malam sehingga menimbulkan kekhawatiran akan tingginya bendungan Katulampa.

Di kawasan Thamrin dan Sudirman, Jakarta Pusat, hujan sudah berhenti namun cuaca di sekitarnya mendung.

Di daerah

Hujan deras juga mengakibatkan sejumlah bencana alam lain, seperti tanah longsor, banjir dan angin kencang.

Di Singaraja, Bali, hujan deras sejak Sabtu siang mengakibatkan pohon tumbang dan tanah longsor hingga merenggut korban jiwa, diantaranya Cening Malat (52), yang tinggal di depan tebing.

"Akibat pohon tumbang dan tanah longsor di beberapa titik jalan jurusan Kubutambahan-Kintamani sore itu sempat memacetkan arus lalu lintas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Dana.

Hujan deras disertai angin kencang juga membuat beberapa pohon tumbang di beberapa lokasi di Bali, antara lain jalan jurusan Tamblang-Bontihing, Kecamatan Kubutambahan.

Di Kupang, banjir setinggi lebih dari satu meter merendam puluhan rumah tinggal di Desa Oebelo, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur, Minggu.

Banjir tersebut disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah ini sejak Minggu dini hari.

"Kompleks perumahan Graha Oebelo memang menjadi langganan banjir setiap tahun. Namun banjir kali ini terasa jauh lebih dahsyat," kata salah seorang warga, Castilo.

Banjir meluap dari lintasan jalan Timor Raya setelah ruas jalan disekitarnya, yang menghubungkan Kupang dengan kota-kota lainnya di Pulau Timor sampai ke Timor Leste, diperlebar.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang memperkirakan hujan turun merata di seluruh wilayah NTT dengan intensitas cukup tinggi, sehingga berpeluang terjadinya banjir dan tanah longsor.

Banjir cukup parah juga terjadi di Kabupaten Serang dan Pandeglang, Banten, hingga mengakibatkan ribuan warga mengungsi karena air mencapai ketinggian empat meter. Sebanyak 33 kecamatan di lima kabupaten di Banten terendam banjir bandang.

Pusat data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir yang terjadi sejak Senin di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang dan Kota Serang, disebabkan luapan air Sungai Ciujung dan sejumlah anak sungai, yaitu Sungai Ciliman, Sungai Cilember, Sungai Cidurian dan lainnya.

"Korban meninggal empat orang, tiga orang di Kabupaten Lebak dan satu di Pandeglang," kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Selain bencana banjir, tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, sementara jalur tol Merak - Jakarta sempat ditutup terkena dampak banjir setinggi 140 centimeter di KM 57 - 59. 

(F013/A011) 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013