Bandung (ANTARA) -
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil memastikan proses lelang Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung terus berlangsung dan saat ini ada dua perusahaan asal Jepang yang mengikuti proses lelang.
 
"Tinggal dua lagi, dua-duanya perusahaan Jepang. Satu itu Itochu, satu lagi Sumitomo. Tinggal mereka nunggu final proposal. Nanti dirapatkan, dilihat mana poin-poin yang baik dan itu yang akan jadi pemenang Legok Nangka," kata Gubernur Ridwan Kamil, di Kota Bandung, Selasa.
 
TPPAS Legok Nangka ini akan menampung dan memproses sampah dari Bandung Raya menjadi energi listrik.
 
"Jadi Legok Nangka itu proses menunggu dua peserta lelang ini mengirimkan proposal finalnya. Setelah itu nanti diputuskan setelah proposalnya masuk, siapa-siapa yang menang," kata Ridwan Kamil.
 
Sebelumnya diberitakan pemenang lelang proyek pembangunan Tempat Pembuangan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung diumumkan akhir Mei atau paling lambat Juni 2023.
 
"Kami berharap setelah Legok Nangka, JICA bisa mereplikasi proyek serupa di wilayah lain di Jabar seperti di kawasan Bekarpur (Bekasi, Karawang, dan Purwakarta)," kata Gubernur Ridwan Kamil.
 
Informasi tentang pengumuman pemenang lelang TPPAS Legok Nangka tersebut diputuskan seusai Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan jajaran pimpinan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Tokyo, Jepang.
 
Gubernur Ridwan Kamil menyampaikan terima kasih kepada JICA yang telah membantu proses percepatan beroperasinya Legok Nangka.
 
Senior Vice President JICA Nakazawa Keiichiro menyebutkan bahwa Legok Nangka akan menjadi contoh sukses replikasi dari perusahaan Jepang yang nanti akan membangun sistem pengolahan sampah waste to energy.
 
"Bagi perusahaan Jepang ini akan menjadi contoh sukses pengembangan sistem waste to energy di Jawa Barat," ujar Nakazawa Keiichiro.
 
Ridwan Kamil juga menawarkan pengembangan Patimban. Jika berhasil dikembangkan sesuai dengan rencana, Patimban akan menyumbang 50 persen pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023