Jika semua camat menempati rumah dinasnya masing-masing, tentunya setiap terjadi bencana alam bisa lebih peka, responsif, dan tahu lebih awal,"
Pati (ANTARA News) - Sejumlah camat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dinilai kurang responsif terhadap setiap peristiwa bencana alam.

"Jika semua camat menempati rumah dinasnya masing-masing, tentunya setiap terjadi bencana alam bisa lebih peka, responsif, dan tahu lebih awal," kata Bupati Pati Haryanto di Pati, Minggu.

Menurut dia, sejumlah camat masih menempati rumahnya sendiri yang lokasinya jauh dari tempat kerjanya, berpotensi menurunkan kualitas layanannya kepada masyarakat serta kepekaannya terhadap setiap permasalahan yang dihadapi warga juga menurun.

Untuk itu, dia memberikan batas waktu bagi semua camat di Kabupaten Pati untuk segera menempati rumah dinas paling lambat akhir Maret 2013.

Ia juga menyesalkan karena setiap terjadi bencana alam, justru terlambat mengetahui.

"Tak jarang, saya justru menerima laporan langsung dari warga terkait dengan peristiwa bencana alam," ujarnya.

Permintaan Bupati tersebut sekaligus respons terhadap rekomendasi Komisi I DPRD Kabupaten Pati yang menilai Pemkab Pati sering mengajukan anggaran pemeliharaan dan perbaikan rumah dinas di kecamatan, namun beberapa camat belum menempatinya.

Terkait dengan kelayakan rumah dinas, kata dia, pemkab akan mengupayakan penambahan fasilitas rumah dinas camat secara bertahap.

Pada awal 2013, Kabupaten Pati sudah berulang kali dilanda bencana alam, di antaranya bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, pada hari Selasa (8/1).

Bencana terbaru, yakni bencana angin kencang yang menerjang Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, pada hari Jumat (11/1).

Akibat kejadian tersebut, tercatat sebanyak 515 rumah penduduk mengalami kerusakan bervariasi dengan nilai kerugian mencapai Rp500 juta.

(KR-AN/D007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013