Kepala SMKN 3 Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Tim Hortensia Herima memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang menjadi momen bagi pelajar untuk mengasah kemampuan dan potensi dalam dunia tari dan musik.
"ASEAN Summit membuat program studi seni tari SMKN 3 Komodo terlibat langsung dalam kegiatan berskala internasional ini karena para siswi menjadi penari tarian penyambutan para kepala negara ASEAN ini" kata Hortensia di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Selasa.
Sebanyak 16 siswi dari SMKN 3 Komodo telah membawakan tarian penyambutan bagi para kepala negara ASEAN yakni tarian Tiba Meka.
Hortensia menyebut para siswi tersebut menari di hadapan kepala negara Kamboja, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, dan Laos.
Baca juga: Dinpar: KTT ASEAN dongkrak kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo
Baca juga: Tarian Tiba Meka sambut para kepala negara ASEAN di Labuan Bajo
"Selanjutnya, Filipina dan Singapura. Saya sangat bangga dengan anak-anak," katanya senang.
Sebagai kepala sekolah, Hortensia merasa bangga karena kepercayaan telah diberikan oleh pemerintah kepada program studi seni tari di SMKN 3 Komodo.
Dia menilai kegiatan internasional itu sangat memberi dampak positif dalam mengasah kemampuan anak-anak didiknya.
Para siswa dan siswi yang terlibat baik sebagai penari maupun pemusik pun diuji untuk memiliki mental berani tampil.
Lewat acara itu, mereka merasa tertantang untuk terus mengembangkan potensi seni tari dan musik yang dimiliki oleh masing-masing anak.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk pengalaman yang luar biasa ini," ungkapnya dengan rasa syukur.
Sebanyak 16 penari telah membawakan tarian Tiba Meka saat menyambut kepala negara ASEAN yang hadir di Labuan Bajo sejak Selasa pagi.
Para penari telah berlatih selama dua minggu dibawah asuhan Guru Seni Tari SMKN 3 Komodo, Ayuni Praise.
Baca juga: Mengenal tenun Mata Manuk, tradisi dan nilai ekonomi
Baca juga: Wagub NTT: Tiga tarian tradisional disiapkan sambut tamu KTT ASEAN
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023
