Semakin besar kontribusi yang diberikan Pertamina, maka semakin besar pula penerimaan negara.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru menyatakan sumbangan Pertamina untuk negara yang mencapai Rp307,2 triliun membuktikan BUMN tersebut memberikan kontribusi tak sedikit untuk negara dan rakyat Indonesia.

"Semakin besar kontribusi yang diberikan Pertamina, maka semakin besar pula penerimaan negara. Dengan demikian negara dan masyarakat Indonesia mendapat manfaat dari hasil kinerja Pertamina selama ini,” ujar Nasyirul melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Legislator yang akrab disapa Gus Falah itu menambahkan, kontribusi dari perusahaan pelat merah itu dapat digunakan untuk mendanai pembangunan nasional dan beragam program kerakyatan.

Menurut dia, hal itu menunjukkan, orientasi dari kinerja Pertamina selama ini adalah kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

"Kontribusi Pertamina itu membuktikan bahwa perusahaan fokus dalam meningkatkan kinerja, termasuk kinerja operasional selama 2022. Produksi minyak dan gas mereka kan kita lihat tumbuh 8 persen dari 2021," ujarnya menanggapi kinerja Pertamina selama 2022.

Sepanjang 2022, kontribusi PT Pertamina (Persero) terhadap penerimaan negara sebesar Rp307,2 triliun, yang terdiri dari pajak, dividen, PNBP, minyak mentah dan/atau kondensat bagian negara, dan signature bonus.

Jumlah setoran ke negara tersebut meningkat 83 persen dibandingkan pada 2021. Khusus setoran pajak, Pertamina pada 2022 membayarkan pajak Rp219,06 triliun atau meningkat 88 persen dibandingkan pada 2021.

Pada 2022, BUMN energi ini mencatatkan laba bersih 3,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp56,6 triliun meningkat 86 persen dibandingkan pada 2021.

Hal ini, lanjut Anggota DPR Dapil Jatim X itu, karena Pertamina sadar betul, bahwa baik buruknya kinerja mereka berdampak pada pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat.
Baca juga: DPR: Setoran Pertamina signfikan bagi penerimaan negara
Baca juga: Pakar ekonomi: Patut diapresiasi Pertamina cetak laba Rp56,6 triliun

Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023