Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menilai bahwa angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen untuk 2009 merupakan angka yang masih wajar. "Saya kira angka 5 persen masih sesuatu yang wajar," kata Rusman, yang dijumpai usai pertemuan di Gedung Djuanda I Depkeu, Jakarta, Senin. Menurut dia, realisasi pertumbuhan ekonomi selama 2009 akan tergantung dari sejumlah faktor dalam kondisi ancaman krisis global yang diperkirakan makin berat. "Itu akan tergantung bagaimana tekad dan soliditas semua komponen yang berperan dalam perekonomian, terutama pemerintah dan dunia usaha dalam menghadapi tantangan," katanya. Rusman mengungkapkan, berbagai indikator memang menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan berlanjut pada 2009. Misalnya indikator volume dan nilai ekspor yang mengalami penurunan pada kuartal IV 2008 dalam kurun waktu dua bulan terakhir. "Ini memberi sinyal adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada akhir 2008," katanya. Meskipun di kuartal IV 2008 ada perlambatan pertumbuhan ekonomi hingga, misalnya hanya mencapai 5,9 persen, namun jika dirata-rata maka pertumbuhan ekonomi selama 2008, masih di atas 6 persen. "Kalau kuartal I hingga III mencapai 6,3 persen, maka selama 2008, mencapai 6,2 persen, tapi bisa juga 6,1 persen," katanya. (*)  

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009