Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi meluncurkan film dokumenter berjudul Hajj Journey, yang menampilkan perjalanan delapan warga negara Indonesia untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Pada acara peluncuran film di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi mengatakan bahwa film seri dokumenter itu menggambarkan proses pelaksanaan ibadah haji mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.

"Ini adalah kegiatan media yang bertujuan untuk memberikan penerangan tentang bagaimana proses pelaksanaan ibadah haji dari Indonesia. Kami di Kerajaan Arab Saudi sangat bangga dan menjadi suatu kehormatan dalam menyambut tamu Allah ini," katanya.

Menurut Faisal, delapan warga Indonesia yang menjadi aktor utama dalam film dokumenter tersebut berasal dari Bandung, Jawa Barat. Mereka terpilih dalam proses pemilihan yang dilakukan secara acak.

Perekaman film dokumenter Hajj Journey dilakukan di 60 kota di Indonesia dan Arab Saudi.

Hajj Journey antara lain menggambarkan pelayanan dan fasilitas yang disediakan bagi jamaah haji pada masa keberangkatan di Indonesia, selama pelaksanaan ibadah di Arab Saudi, hingga saat jamaah kembali ke Indonesia.

​​​​"Tentunya Kerajaan Arab Saudi senantiasa memberikan perhatian, juga fasilitas, dan kemudahan kepada para tamu Allah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan terus dilakukan hingga saat ini," kata Faisal.

Selain itu, Hajj Journey menuturkan pengalaman orang-orang yang melaksanakan ibadah haji.

"Film dokumenter ini juga merefleksikan perasaan yang dirasakan mereka saat melaksanakan ibadah haji pada pelaksanaan haji 1443 Hijriah/2022 Masehi," kata Faisal.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan, film tersebut menggambarkan realitas aktual tentang proses yang dijalani oleh jamaah haji mulai dari persiapan keberangkatan ke Tanah Suci.

"Nanti bisa disimak di YouTube," katanya.

Kementerian Agama juga membuat film dokumenter serupa dengan Hajj Journey.

Hilman mengemukakan bahwa film dokumenter yang dibuat oleh tim Kementerian Agama merupakan potret besar pelaksanaan ibadah haji, sedangkan film dokumenter buatan Pemerintah Arab Saudi mengangkat kisah individu-individu.

"Kami mengapresiasi ini. Ini melengkapi apa yang kita miliki. Kalau dokumenter Kementerian Agama adalah potret besarnya, ternyata Arab Saudi memiliki kasus-kasus perorangan yang diangkat," katanya.

Baca juga:
Menteri Agama pastikan persiapan pelayanan haji di Arab Saudi berjalan baik
Kemenag terbitkan buku digital pedoman manasik haji lansia

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023