Banda Aceh (ANTARA) - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyebut Aceh menjadi daerah percontohan atau pilot project program Solar untuk Koperasi Nelayan (Solusi), yang akan diluncurkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke IV KNTI di Provinsi Aceh.

Ketua KNTI Aceh Azwar Anas di Banda Aceh, Rabu, mengatakan Solusi merupakan program kolaborasi tiga kementerian yakni Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Jadi alasan Aceh tuan rumah (Mukernas IV KNTI) karena Aceh dapat salah satu program Solusi pilot project SPBUN nelayan yang berlokasi di Gaki Tuan, Lhoknga," kata Azwar Anas.

Ia menjelaskan Mukernas IV sekaligus peringatan HUT ke 14 KNTI dan peresmian SPBUN(Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan) Koperasi Tunas Usaha Sejahtera akan berlangsung pada Minggu (14/5) di kawasan wisata Gaki Tuan, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.

KNTI mengangkat tema konsolidasi gerakan nelayan tradisional untuk percepatan agenda kesejahteraan nelayan, kedaulatan pangan dan kelestarian lingkungan pesisir dan laut.

Direncanakan, kata Azwar, Mukernas akan dibuka oleh Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masuki dan dilanjutkan dengan peluncuran SPBUN yang merupakan program Solusi.

“Acara Mukernas ini Insha Allah akan dihadiri juga oleh Menteri KKP dan BUMN. Jadi sekalian Mukernas dan launching pilot project tersebut makanya menteri pun ingin mengunjungi Aceh,” ujarnya.

Azwar mengatakan dengan digelar Mukernas KNTI di Aceh maka menjadi momentum untuk mengangkat beberapa isu tentang nelayan tradisional di provinsi paling barat Indonesia itu.

“Terkait kendala-kendala yang dihadapi oleh nelayan tradisional seperti akses BBM subsidi, perubahan iklim dan sarana prasarana nelayan,” ujarnya.
Baca juga: KNTI minta pemerintah realisasi jaminan hari tua bagi nelayan
Baca juga: KNTI berupaya percepat pemulangan nelayan Sabang dari Thailand
Baca juga: Teten ingin layanan SPBU nelayan diperluas hingga ke 250 lokasi

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023