Jakarta (ANTARA) - Sebanyak lebih dari 600 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang menangani pasien lanjut usia dan pasien diabetes divaksin influenza kuadrivalen di RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan pada Kamis, dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Sedunia 2023.

Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, didukung Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) dan perusahaan farmasi Kalventis, guna melindungi para tenaga kesehatan yang merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta drg. Ani Ruspitawati, MM dalam kegiatan tersebut mengatakan, tenaga kesehatan merupakan kelompok penting yang harus dilindungi kesehatannya karena berinteraksi langsung dengan pasien, sehingga berisiko tinggi tertular atau menularkan influenza.

"Ini adalah salah satu bagian komitmen kami untuk membangun layanan kesehatan berlandaskan patient-safety dan kami sangat memperhatikan keamanan dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan," kata Ani.

Baca juga: CDC ungkap ada virus pernapasan "beredar bersamaan" virus influenza AS

Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI menambahkan bahwa selain mengurangi risiko penularan di tempat kerja, imunisasi influenza bagi tenaga kesehatan juga penting untuk mengurangi ketidakhadiran para tenaga kesehatan spesialis yang sulit digantikan sehingga keberlangsungan pelayanan kesehatan tetap terjaga.

"Bayangkan jika dokter bedah onkologi kena flu lima hari, maka pasien yang seharusnya dioperasi bisa jadi tertunda," ujar Samsuridjal.

Lebih lanjut, ujar dia, pasien yang ditangani oleh tenaga kesehatan yang sedang terkena influenza juga bisa terhambat kesembuhannya. Mengingat, 70 persen tenaga kesehatan yang mengalami influenza tetap bekerja karena menganggap influenza sebagai penyakit ringan.

"Kalau dia kontak dengan pasien kanker yang sedang kemoterapi misalnya, kalau pasiennya tertular influenza, ceritanya jadi panjang. Pasien jadi lebih lama sembuh, bahkan bisa lebih berbahaya lagi. Jadi jangan sampai nakes ini kena influenza," kata Samsuridjal.

Baca juga: Suntikan vaksin flu "sangat cocok" untuk galur influenza tahun ini

Menurut Samsuridjal, influenza sebenarnya bukan sekadar batuk pilek biasa atau common cold. Sebab, influenza dapat memicu serangan jantung dan stroke, serta memperburuk kondisi komorbid yang sudah ada seperti diabetes dan penyakit kronik lainnya.

Saat ini berbagai organisasi profesi nasional dan internasional seperti WHO dan CDC merekomendasikan semua tenaga kesehatan melakukan vaksinasi influenza.

Di Indonesia, sebagian dari fasilitas kesehatan sudah melaksanakan imunisasi influenza untuk tenaga kesehatannya. Organisasi profesi juga sedang memperjuangkan agar imunisasi influenza untuk tenaga kesehatan dapat dibiayai oleh pemerintah.

Langkah selanjutnya, organisasi profesi juga mendukung adanya kesinambungan program vaksinasi influenza ini untuk kelompok rentan lainnya diawali dengan populasi pasien diabetes.

Baca juga: Vaksin influenza bisa diberikan setahun sekali

Presiden Direktur Kalventis Ridwan Ong mengatakan bahwa pemberian vaksin influenza untuk tenaga kesehatan hari ini dilakukan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pencegahan penyakit menular serta edukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat Indonesia.

"Ke depannya, Kalventis akan melanjutkan komitmen kami dalam mengedukasi pentingnya vaksinasi serta meningkatkan cakupan vaksinasi di Indonesia baik untuk berbagai pihak, termasuk masyarakat umum melalui media sosial @kenapaharusvaksin, serta beragam kegiatan edukasi lainnya," kata Ridwan Ong.

Baca juga: Dokter spesialis sarankan vaksinasi influenza setahun sekali

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023