Dua pasar tradisional yang sudah direvitalisasi yaitu Pasar Kue Plered dan Pasar Pasalaran
Cirebon (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memprogramkan revitalisasi semua pasar tradisional agar semakin baik dan nyaman bagi pedagang dan pembeli.

"Kami upayakan setiap tahun ada satu pasar tradisional yang direvitalisasi," kata Kepala Bidang Sarana dan Pelaku Distribusi Disdagin Kabupaten Cirebon Surakhman di Cirebon, Kamis.

Menurutnya, di Kabupaten Cirebon ada sebanyak sembilan pasar tradisional yang dimiliki oleh pemerintah daerah, dan dari jumlah tersebut ada dua yang sudah direvitalisasi sehingga semakin baik dan nyaman.

Surakhman mengatakan pada tahun 2023 ini, ada satu pasar tradisional yang akan dilakukan revitalisasi dengan dana yang berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Untuk pasar yang direvitalisasi pada tahun 2023 ini, lanjut Surakhman, yaitu Pasar Jamblang dengan anggaran yang digelontorkan sebanyak Rp5 miliar.

Baca juga: Disdagin Cirebon ajukan SNI pasar tradisional setelah revitalisasi

"Untuk tahun 2023 ini direvitalisasi yaitu Pasar Jamblang, dan ini merupakan bantuan dari Pemprov Jabar," tuturnya.

Ia menyebutkan sembilan pasar tradisional milik Pemkab Cirebon di antaranya yaitu Pasar Pasalaran, Pasar Minggu Palimanan, Jamblang dan Kue Plered.

"Dua pasar tradisional yang sudah direvitalisasi yaitu Pasar Kue Plered dan Pasar Pasalaran," katanya.

Menurutnya, dengan direvitalisasi diharapkan pasar tradisional bisa semakin nyaman dan aman bagi para pedagang serta pembeli, sehingga pasar rakyat semakin ramai.

"Selain itu, kebersihan juga menjadi salah satu fokus, agar pasar rakyat tidak lagi becek serta bau," ujarnya.

Baca juga: Disparbud kembangkan Cirebon Raya jadi destinasi favorit di Jawa Barat

Baca juga: KAI Cirebon layani 134 ribu penumpang selama angkutan Lebaran 2023

 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023