Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah klaim yang bergulir di Facebook meyakini sejumlah penyakit dapat mengintai seseorang ketika mencium Hajar Aswad.

Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di sebelah tenggara Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.

Dalam ajaran Islam, mencium dan mengusap Hajar Aswad hukumnya sunnah, sehingga umat Muslim berlomba-lomba untuk melakukannya. 

Sang pengunggah narasi menyampaikan, seseorang yang mencium batu hitam tersebut bisa tertular "human immunodeficiency virus" (HIV). Adapula, ancaman terinfeksi tuberkulosis (TBC) hingga COVID-19.

Kontennya di Facebook turut melampirkan sebuah video berdurasi satu menit, yang memperlihatkan seorang pria mencium batu hitam.

Berikut isi narasinya:
"Tau nggak Definisi Jorok dan Menjijik kan ??
Batu hitam Di Kotak Kubus di Arab sana..telah menjadi tempat penularan penyakit bagi penciumnya.
Ente bayangkan jika si gundul jorok ini mengidap TBC..atau Covid..atau HIV..
Terus kamu masih berlomba lomba antri belasan tahun..jual harta benda ..hanya demi bisa mencium batu tempat penularan penyakit ini..???
Otakmu pindah di pantat kali ya..". 


Namun, benarkah mencium Hajar Aswad bisa tertular HIV?
 
Tangkapan layar berisi narasi hoaks yang menyatakan mencium Hajar Aswad bisa tertular HIV. (Facebook)


Penjelasan:
Pakar spesialis penyakit dalam dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menerangkan tudingan soal Hajar Aswad sebagai medium penularan penyakit merupakan narasi yang salah. 

Faktanya, sampai saat ini belum ada bukti dan data resmi adanya korban infeksi penyakit setelah mencium Hajar Aswad. 

Dengan tidak adanya bukti ilmiah, maka narasi di Facebook itu dinyatakan keliru (hoaks).

"Terkait dengan mencium batu, hingga saat ini pun tidak ada bukti bahwa mencium batu kemudian cium orang lain bisa sebabkan penularan HIV," jelas Zubairi dalam utas di akun Twitter resminya @ProfesorZubairi pada 9 Mei 2023.

Zubairi menjabarkan HIV itu dapat ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik yang digunakan bergantian oleh pengguna narkotika, transfusi darah yang terkontaminasi, hingga bayi yang ibunya positif HIV saat hamil.

"Demikian pula dengan berciuman. Tidak menularkan HIV kecuali kalau "deep kissing", kalau dua-duanya ada sariawan. Nah, itu ada risiko walaupun belum ada bukti cukup kuat," tambah dia.

Klaim: Cium Hajar Aswad bisa tertular HIV
Rating: Disinformasi
   
Baca juga: Umat Islam bisa kembali cium Hajar Aswad, shalat di Hijr Ismail

Baca juga: Kemenkes temukan 5.100 kasus baru ibu rumah tangga terkena HIV

Baca juga: Kemenkes temukan 20.783 kasus sifilis di sepanjang tahun 2022

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2023