Jakarta (ANTARA) - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Saurlin Siagian menilai penegakan HAM di Indonesia mulai membaik pascareformasi 1998.

"Secara positif sebenarnya banyak buah dari reformasi," kata Saurlin di Gedung Grha William Soeryadjaya UKI, Jakarta Timur, Jumat.

Ia menegaskan saat ini masyarakat Indonesia lebih bebas mengemukakan pendapat di publik. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat melakukan pertemuan secara bebas dengan orang lain hingga kebebasan dalam menentukan agama yang akan dianut.

Dampak dari reformasi 1998, sambung dia, membuat pertumbuhan ekonomi relatif lebih merata ketimbang pada saat orde baru. Meski begitu, ia tidak menampik masih banyak hal yang belum terselesaikan.

Saurlin menyebut sederet permasalahan yang harus diselesaikan, mulai dari keberadaan korupsi yang sudah mencapai pada level pedesaan, ketimpangan ekonomi yang masih merajalela hingga konflik pertanahan di mana-mana.

"Itu antara lain tuntutan reformasi dan saya kira itu harus dilanjutkan," katanya.

Baca juga: Komnas HAM: Pemimpin terbaik itu yang menghormati hak asasi manusia

Di sisi lain, ia mengatakan mahasiswa harus berada pada garda terdepan untuk memperjuangkan keadilan sebab keadilan tidak didapatkan secara cuma-cuma dan harus diperjuangkan agar mendapatkannya.

"Perjuangan tidak akan pernah berhenti, mungkin cara berjuangnya yang berbeda," tutur Saurlin.

Baca juga: Komnas HAM: Perlu keterbukaan keluarga untuk data pemilih disabilitas

Sebelumnya, Forum Kota atau Forum Komunitas Mahasiswa Se-Jabotabek (Forkot) 98 berharap para mahasiswa tidak akan pernah melupakan perjuangan menuntut reformasi dengan memaksa Presiden ke-2 RI Soeharto yang telah memimpin selama 32 tahun untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Hal ini juga mengingat bahwasanya tahun depan merupakan pesta demokrasi ketika setiap warga negara Indonesia secara serentak untuk memilih anggota DPR, DPRD, DPD dan presiden pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Forkot 98 beberkan kriteria capres Pemilu 2024

Untuk itu, Pengacara Forkot 98 Saor Siagian meminta para mahasiswa agar membaca rekam jejak dari setiap bakal calon presiden yang akan maju pada Pemilihan Umum 2024.

"Menurut saya, itulah yang sangat penting, apalagi pada tahun-tahun politik. Kita akan memilih, ini sangat relevan karena sebagian anak-anak mahasiswa atau kita tidak ingat lagi bahwa pernah kita dengan dia membaca jejak rekam," tambah Saor.

Baca juga: Forkot 98 minta jangan cederai demokrasi dengan politik uang

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023