Karawang (ANTARA News) - Sekitar 20 ribu warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat bencana alam banjir yang terjadi di 11 kecamatan sekitar Karawang, Jumat.

Puluhan ribu korban banjir tersebut mengungsi di tempat yang berbeda-beda, seperti di kantor desa, sekolah, masjid, sekretariat partai politik, dan tenda pengungsian. Bahkan, ada pula warga korban banjir yang mengungsi di hotel yang berada di wilayah perkotaan Karawang.

Banjir yang terjadi di Karawang sejak beberapa hari terakhir terjadi akibat meluapnya sungai yang berada di wilayah tersebut, seperti Sungai Citarum, Cibeet, Cikaretek, Sungai Cikarang Gelam, dan lain-lain.

Ketinggian yang air yang terjadi di 11 kecamatan sekitar Karawang tersebut bervariasi, antara 40 centimeter sampai 2 meter.

Sesuai dengan data Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Karawang, hingga Jumat petang, banjir di daerah tersebut sudah melanda puluhan desa di 11 kecamatan, yakni Kecamatan Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Karawang Timur dan Kecamatan Karawang Barat.

Daerah lainnya di Karawang yang dilanda banjir ialah Kecamatan Pakisjaya, Tirtajaya, Pedes, Jatisari, Pangkalan, Cikampek, serta Kecamatan Tirtamulya.

Di Karawang Barat, banjir merendam 556 rumah di enam kelurahan, yakni Kelurahan Tanjungpura, Tanjungmekar, Adiarsa Barat, Nagasari, Karangpawitan, dan Kelurahan Karawang Kulon. Untuk di Kecamatan Telukjambe Barat, banjir merendam 444 rumah di Desa Karangligar, Mekarmulya dan Desa Mulyajaya.

Kemudian di Kecamatan Telukjambe Timur, banjir merendam 3.137 rumah yang tersebar di tujuh desa, yakni Desa Payungsari, Wadas, Sukamakmur, Purwadana, Sirnabaya, Sukaharja, dan Desa Telukjambe. Selanjutnya di Kecamatan Pakisjaya, banjir merendam 9.97 rumah di Desa Telukbuyung. (MAK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013