Phnom Penh (ANTARA) -
Atlet angkat besi Tsabitha Alfiah Ramadani menambah pundi-pundi medali emas Indonesia setelah berhasil menjadi yang terbaik di kelas 64kg putri SEA Games XXXII/2023 Kamboja di National Olympic Stadium, Senin.
 
Tsabitha Alfiah Ramadani bersaing dengan tiga lifter lain yakni Roeun Sreynith asal Kamboja, Nur Syazwani Radzi dari Malaysia, dan pesaing terberat asal Vietnam Thi Thu Uyen Dinh.
 
Sebelum persaingan dimulai, Tsabitha mendaftarkan angkatan snatch di angka 83kg. Nominal tersebut menempatkan lifter kelahiran 23 Desember 2000 itu di urutan ketiga saat beraksi.
 
Kemudian Nur Syazwani yang tampil kedua berhasil mengangkat beban tertinggi 80kg. Tsabitha pun harus menambah beban menjadi 92kg. Sayang, ia gagal pada angkatan pertama.
 
Setelah itu, dia kembali mencoba melakukan angkatan snatch dengan beban yang sama. Tsabitha tampak lebih siap dan akhirnya mulus mengangkat beban tersebut.
 
Melihat Tsabitha mulus, Thi Thu Uyen Dinh berhasil membalas dengan angkatan 93kg. Kemudian menaikkan beban menjadi 96kg.
 
Mau tidak mau, Tsabitha pun harus melewati angka tersebut dan berhasil dengan angkatan 97kg yang sekaligus menjadi angkatan snatch terbaiknya.
 
Tsabitha pun akhirnya menang setelah wakil Vietnam gagal melakukan angkatan 98kg. Untuk angkatan snatch, Tsabitha pemenangnya.
Peserta mendapat kesempatan untuk menarik napas dengan 15 menit waktu istirahat sebelum masuk ke angkatan clean and jerk.
 
Tsabitha memulai di urutan terakhir. Dia berhasil mengangkat 107kg. Angkatan tersebut cukup untuk mengantarkannya meraih emas.

Sebab, pesaing tak mampu mengejar, khususnya wakil Vietnam yang hanya berhasil pada angkatan pertama dengan 98kg. Dua angkatan selanjutnya gagal.
 
Tsabitha pun dipastikan meraih medali emas dengan membukukan angkatan snatch 97kg dan clean and jerk 107kg sehingga membukukan total angkatan 204kg.

Perak menjadi milik wakil Vietnam dengan 96kg (snatch), 194 (clean and jerk), dan 194kg (total). Lalu lifter Malaysia meraih perunggu dengan 80kg (snatch), 104kg (clean and jerk), dan 184 kg (total).
 
Tambahan emas dari Tsabitha membuat angkat besi Indonesia mengoleksi empat emas dan tiga perunggu.

Baca juga: Pelatih nilai debut lifter muda di SEA Games dorong regenerasi
 
Angkat besi sebelumnya menyumbangkan emas lewat lifter senior Eko Yuli Irawan di kelas 61kg putra.
 
Eko yang membukukan rekor pada SEA Games 2019 Filipina dengan angkatan 169 kg (clean and jerk) menyempurnakannya di SEA Games 2023 Kamboja dengan beban angkatan 170 kg.
 
Adapun Eko Yuli Irawan mencatat total angkatan 303kg. Rinciannya, 133kg di snatch dan 170kg di clean and jerk.
 
Kemudian Juliana Klarisa meraih emas di kelas 55kg putri. Lifter 20 tahun itu tampil percaya diri dengan angkatan snatch 81kg dan clean and jerk 105kg. Sehingga total angkatannya 186kg.
 
Lalu Rizki Juniansyah di kelas 73kg putra dengan angkatan snatch seberat 156kg memecahkan rekor SEA Games yang semula tercatat 155kg atas nama Rahmat Erwin Abdullah. Kemudian angkatan clean and jerk dengan 191kg menggeser rekor 190kg milik Erwin.
 
Begitu juga di total angkatan, Rizki membukukan 347kg atau lebih baik dari Erwin tahun lalu di Vietnam dengan 345kg.
 
Kemudian tiga perunggu masing-masing diraih Muhammad Husni (55kg putra), Mohamad Yasin (67kg putra), dan Luluk Diana Tri Wijayana (173kg putra).

Baca juga: Berani ambil risiko jadi modal Eko Yuli kembali juarai SEA Games
Baca juga: Lifter Rizki Juniansyah digdaya raih emas di kelas 73kg SEA Games 2023

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023