Hiroshima (ANTARA) - Ratusan warga Jepang turun ke jalan di Kota Hiroshima, Jepang, pada akhir pekan lalu memprotes KTT Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) mendatang yang bakal digelar di kota itu.

Protes juga akan diadakan di sepanjang jalan pada Minggu (21/5) nanti, dimulai di Taman Monumen Perdamaian Hiroshima (Hiroshima Peace Memorial Park), sebuah tugu peringatan tempat bom atom dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) pada akhir Perang Dunia II.

Sekitar 200 warga yang membawa spanduk bertuliskan "No G7" dan "No War" berkumpul di Hiroshima guna memprotes KTT G7 pada Sabtu (13/5) ketika Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengunjungi kota tersebut untuk menginspeksi sejumlah venue penyelenggaraan KTT tersebut.
 
   Ratusan warga Jepang menggelar aksi unjuk rasa menentang rencana KTT G7 yang akam dilaksanakan di Hiroshima, Jepang. Unjuk rasa tersebut dilakukan bertepatan dengan kunjungan PM Jepang Fumio Kishida ke Hiroshima guna menginspeksi sejumlah venue penyelenggaraan KTT. (Xinhua)


Shigeo Kimoto, direktur kelompok sipil Jepang Peace Depot, mengatakan di dalam pidatonya bahwa latihan militer gabungan antara anggota-anggota G7 di kawasan Pasifik serta pernyataan Jepang bahwa "kontingensi Taiwan adalah kontingensi bagi Jepang" merupakan hal yang "tidak masuk akal dan berbahaya."

Jepang, yang pernah menjadi penjajah kejam di sejumlah negara dan kawasan Asia, seperti China dan Semenanjung Korea, dengan sengaja menutupi sejarah buruknya sebagai pelaku kejahatan dengan berulang kali menekankan bahwa negara itu adalah "satu-satunya negara yang mengalami serangan bom atom," kata sejarawan Toshiyuki Tanaka dalam unjuk rasa pada Sabtu tersebut.

"Kini, Jepang secara politis menggunakan Hiroshima, lokasi serangan bom atom, untuk mengadakan KTT G7. Sudah waktunya bagi masyarakat di Hiroshima untuk bangun," kata Tanaka, yang juga seorang profesor emeritus di Hiroshima City University.

Protes itu diluncurkan oleh komite eksekutif "Kelompok Warga yang Mempertanyakan KTT G7 di Hiroshima" (Citizen's Group Questioning the G7 Summit in Hiroshima), yang deklarasinya juga dirilis pada Sabtu yang sama.

Menurut deklarasi kelompok itu, KTT G7 di Hiroshima berusaha memajukan aliansi militer atas nama kebebasan dan demokrasi, serta bahwa esensi dari KTT tersebut adalah pertemuan di mana blok kaya itu memaksa negara-negara lain untuk mengikuti aturannya.

G7 beranggotakan AS, Inggris, Italia, Prancis, Jerman, Kanada, dan Jepang. KTT para pemimpin G7 tahun ini akan dipimpin oleh Jepang di Hiroshima pada 19-21 Mei.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023