"Sekarang pun belum aman benar."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap semua elemen di masyarakat tetap waspada dan siap siaga menghadapi banjir mengingat curah hujan yang cukup tinggi diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

"Sekarang pun belum aman benar karena perkiraan dari BMKG mengatakan curah hujan seperti ini masih berlangsung hingga bulan Maret mendatang. Artinya, di samping kita harus berjaga-jaga jajaran BNPB, TNI/Polri, dan seluruh kekuatan akan terus bekerja agar rakyat lebih siap sehingga kita bisa mengurangi dan meminimalkan dampak bencana alam ini, khususnya banjir," kata Presiden di Jakarta, Minggu.

Hal ini dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai menggelar rapat penanganan banjir sekaligus juga meninjau posko banjir di Bidara China, Jakarta Timur.

Presiden mengatakan, banjir di Jakarta membutuhkan penanganan yang lebih komprehensif dan melibatkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Presiden juga telah memutuskan kebijakan penanganan banjir senilai Rp2 triliun pada 2013.

Paket tersebut terdiri dari prioritas pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung mengarah ke Kanal Banjir Timur untuk mengurangi tekanan di kanal banjir barat. Proyek ini berbiaya Rp500 miliar yang akan disediakan oleh pemerintah pusat.

"Saya sudah berkoordinasi dengan pimpinan Komisi V DPR, dengan Menkeu, Menteri PU, untuk memastikan anggaran bisa tersedia, kemudian segera kita mulai kerjakan tahun ini," katanya.

Presiden mengharapkan dapat direalisaikan pada anggaran 2013, dan dimulai segera sehingga pada medio 2014 dapat selesai.

Kedua, proyek penataan Ciliwung senilai Rp1,2 triliun. Proyek tersebut akan dibiayai pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jakarta. Direncanakan menggunakan anggaran 2013 dan 2014.

Selain itu, Presiden juga menambahkan peningkatan fasilitas penanganan banjir seperti pompa dan mobil-mobil MCK (mandi cuci kakus) umum. Direncanakan akan menambah 50 mobil MCK. Total biaya untuk peningkatan fasilitas sebesar Rp300 miliar.

Presiden mengatakan, sinergi tersebut dibutuhkan mengingat posisi Jakarta sebagai pusat lembaga pemerintahan, pusat perekonomian dan hubungan internasional. Selain itu, skala banjir di Jakarta kali ini tidak bisa hanya diatasi oleh Pemerintah Provinsi DKI.
(T.M041/M026)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013