Jakarta (ANTARA) -
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen untuk menyusun strategi percepatan alih status Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN).
 
"Saya mendukung penuh upaya-upaya peningkatan alih status perguruan tinggi keagamaan. Targetnya 2024 proses alih status selesai, ya," ujar Menag dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pemkab Samosir-IAKN kerja sama peningkatan SDM

Baca juga: NTT jadi tuan rumah konferensi internasional pendidikan Kristen
 
Menag mengatakan salah satu kampus yang perlu diakselerasi untuk alih status adalah Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung.
 
Menurutnya, perlu upaya-upaya yang tidak biasa dari Direktorat Bimbingan Masyarakat Kristen untuk segera mengakselerasi alih status kampus.
 
Ia mengatakan upaya percepatan dapat lebih mudah jika dilakukan secara kolaboratif. Bimas Kristen dapat berkonsultasi dengan Ditjen Pendidikan Islam yang sudah lebih dulu berhasil meningkatkan alih status perguruan tinggi keagamaan Islam secara masif.
 
"Perguruan tinggi negeri seharusnya tidak hanya bisa bersaing dengan perguruan tinggi swasta, bahkan harusnya lebih maju," kata dia.
 
Sementara itu, Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Jeane Marie Tulung menyebut bahwa terdapat tiga institut keagamaan Kristen negeri yang sudah siap mengajukan alih status menjadi universitas, yaitu IAKN Tarutung, IAKN Manado, dan IAKN Ambon.

Baca juga: Kemenag dorong IAKN Ambon berproses menuju universitas

Baca juga: Menag resmikan kampus IAKN Kupang

 
Dalam rapat koordinasi pada awal 2023, Dirjen Bimas Kristen menyebut akan fokus dalam memperkuat Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri, di antaranya IAKN Palangkaraya, IAKN Ambon, IAKN Manado, IAKN Kupang, IAKN Toraja, IAKN Tarutung, dan STAKPN Sentani.
 
"Perguruan Tinggi tersebut didorong untuk bertransformasi menjadi Universitas dan Institut. Khusus wilayah Papua yang saat ini terjadi pemekaran menjadi enam provinsi, Ditjen Bimas Kristen akan memberi perhatian khusus untuk memperkuat akses pendidikan di sana," kata Dirjen.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023