tahap pertama ini, akan dibangun empat bangunan
Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai membangun gedung rawat inap jiwa dan perkantoran rumah sakit khusus jiwa dan ketergantungan obat (RSKJKO) Engku Haji Daud (EHD) di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan.

Proyek pembangunan yang ditandai dengan peletakan batu pertama atau Ground Breaking oleh ​Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Selasa (16/5), akan menyerap anggaran sebesar Rp21,1 miliar dari APBD Kepri 2023 di atas lahan seluas kurang lebih 500 meter persegi ditambah 2,5 hektare untuk kawasan jalan dan area sekitar RSKJKO EHD.

"Pada tahap pertama ini, akan dibangun empat bangunan, di mana akan ada ruang kantor dan ruang rawat inap. Kemudian secara bertahap akan dikembangkan dengan pembangunan unit lainnya," kata Ansar.

Ansar menjelaskan gedung rawat inap yang dibangun di antaranya gedung rawat inap dan rehabilitasi ketergantungan obat akut dan non akut pria, gedung rawat inap dan rehabilitasi ketergantungan obat akut dan non akut wanita, gedung inap kesehatan jiwa non akut pria dan gedung inap kesehatan jiwa non akut wanita.

Gubernur Ansar juga menyebutkan pembangunan fasilitas rawat inap RSKJKO ini dimaksudkan demi kepentingan masyarakat Kepri, sehingga tidak perlu jauh-jauh mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa hingga ke Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Banyak saudara-saudara kita yang sedang sakit, harus rujuk ke rumah sakit di Pekanbaru karena kurangnya fasilitas RSKJ di Kepri. Dengan adanya pembangunan ini ke depannya tidak lagi kita rujuk ke sana, cukup rawat di sini sehingga pihak keluarga tidak lagi perlu jauh-jauh jika ingin menjenguk," ujar Ansar.

Baca juga: Dinkes: Pemkab Sintang mulai operasikan Rumah Sakit Jiwa Sudiyanto
Baca juga: Pemkab Sleman siapkan kader kesehatan jiwa hingga kecamatan


Lanjut Gubernur Ansar menyampaikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kepri harus diperhatikan secara lebih baik lagi.

Seluruh stakeholder dan pemda harus dapat memastikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat Kepri, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang masih mengalami kesulitan untuk berobat.

"Kita fasilitasi sebaik-baiknya untuk masyarakat," ucap Ansar.

Sementara, Direktur RSKJKO EHD Provinsi Kepri, Asep Guntur Sapari turut menyampaikan bahwa hadirnya pembangunan RSKJKO sangat penting bagi masyarakat setempat.

Baca juga: Anggota DPR ingatkan ada aturan kesehatan jiwa dalam RUU Kesehatan
Baca juga: Ari Dwipayana sebut yoga melatih fisik dan kesehatan jiwa


Menurutnya RSKJKO tidak hanya melayani bagi penderita gangguan kejiwaan, tetapi juga bagi masyarakat yang mengalami kendala gangguan mental atau gejala gangguan kejiwaan.

"Silakan langsung dirujuk ke sini agar mendapatkan pelayanan kesehatan sebelum semakin memburuk. Berikut dengan ketergantungan obat-obatan tertentu," papar Asep.

Acara peletakan batu pertama juga disejalankan dengan launching Mobile Mental Health Service (MMHS) EHD Kepri yang didukung Hotline Service Jiwa.

MMHS merupakan salah satu layanan jiwa masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa, mendeteksi kasus kesehatan jiwa di masyarakat secara dini, meningkatkan akses masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa serta meningkatkan kerja sama pemerintah, masyarakat dan swasta terkait masalah kesehatan jiwa secara terpadu dan berkesinambungan.

Baca juga: RSKD Maluku kekurangan dokter spesialis ahli jiwa
Baca juga: Dokter Jiwa RSKD Maluku tekankan pentingnya kesadaran kesehatan jiwa
Baca juga: Memperjuangkan hak ODGJ dan ODMK dalam sistem hukum

Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023