Jakarta (ANTARA) - Aktris Nadya Arina mempelajari kehidupan dan tradisi di pesantren ketika memerankan karakter Alina Suhita pada film "Hati Suhita".

"Mempelajari banyak sekali adat-adat pesantren juga adat-adat Jawa yang sangat kental dan berdialek bahasa Jawa timur yang bukan first language (bahasa utama) aku," kata Nadya saat acara konferensi pers film "Hati Suhita" di bioskop XXI Epicentrum, Jakarta Selatan pada Selasa.

Dia mengaku bukan berasal dari latar belakang pesantren atau pernah menjadi santriwati, sehingga ketika memerankan karakter Alina Suhita, dia mendapatkan berbagai pengetahuan baru mengenai kehidupan dan tradisi di lingkungan pesantren.

"Aku sendiri baru tahu ada sosok ning dan gus (sebutan untuk anak dari kiai), karena memang aku kan bukan dari background (latar belakang) pesantren jadi aku juga tidak tahu. Ternyata di pesantren itu saat kita bertemu ning atau gus semuanya (santri) harus bener-bener hormat sampai yang nunduk sampai mereka berlalu baru kita bangun," ujar Nadya.

Film "Hati Suhita" adalah film bertema religi pertama yang dimainkan Nadya sehingga untuk memerankan karakter Alina Suhita yang merupakan guru pesantren sekaligus sosok istri religius, dia mempelajari karakter yang tersebut dengan membaca isi novel "Hati Suhita" yang menjadi sumber adaptasi film.

Nadya mengaku isi dari novel tersebut sudah cukup menjabarkan mengenai bagaimana kehidupan seorang santriwati di pesantren. Selain itu, dia juga mempelajari gaya bicara Khilma Anis, penulis novel "Hati Suhita", saat menjadi pembicara seminar sebagai contoh ketika dia memainkan adegan mengajar santri.

Demi memerankan karakter Alina Suhita, Nadya juga belajar membiasakan berbicara dengan dialek Jawa Timur. Selain melalui pelatihan dengan pembimbing dia juga berlatih berkomunikasi menggunakan dialek Jawa Timur ketika berbicara dengan rekan-rekan syuting selama proses penggarapan film.

Baca juga: Produser film Chand Parwez tertarik tenun ikat Kediri

Baca juga: Film "Pesantren" tayang di Bioskop Online mulai 24 Mei

Baca juga: "99 Nama Cinta" hati-hati padukan kehidupan pesantren dan cinta

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023