Phnom Penh (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan/Pramudya Kusumawardana mengatakan medali emas yang mereka raih di SEA Games 2023 Kamboja telah meningkatkan kepercayaan diri mereka pasca cedera.

“Ini meningkatkan kepercayaan diri kami yang sempat ada pikiran-pikiran negatif pasca comeback. Semoga ini memotivasi kami untuk menjadi lebih baik lagi,” kata Pramudya di Phnom Penh, Selasa.

Lebih lanjut, Pramudya mengatakan ia dan rekannya mampu bangkit dari tekanan lawan mereka, yakni wakil Thailand, Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul melalui dua set langsung 21-17 dan 21-19.

“Kami berusaha lebih menekan dan strategi itu berhasil. Di pertengahan mungkin sedikit kendor tapi kita bisa handle itu sampai menang,” kata Pramudya.

“Tadi ada ketegangan sedikit, ada sedikit tekanan. Lawan mungkin bermain lebih all out, lebih lepas karena peringkatnya di bawah kami. Tapi alhamdulillah kami bisa mengatasi tekanan tersebut,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Yere/Pram sempurnakan raihan empat emas di SEA Games 2023

Ia dan Yeremia mengatakan tidak menyangka bisa mendapatkan dua medali emas di SEA Games 2023, setelah sebelumnya meraih titel tertinggi di nomor beregu putra.

“Saya tidak menyangka bisa mendapat dua medali emas di sini. Ini bukan semata perjuangan kami saja tapi juga perjuangan semua tim di balik layar. Terima kasih untuk dukungannya,” ujar Pramudya.

“Sangat senang dengan raihan dua medali emas di SEA Games kali ini. Tahun lalu di beregu kami dapat perunggu dan perorangan dapat perak. Puji Tuhan bisa meningkat tahun ini,” imbuh Yeremia.

Ia menambahkan, gelar ini penting bagi keduanya karena pasca kembali dari cedera, mereka kalah hampir selalu di babak-babak awal.

“Kami mempersembahkan medali ini untuk masyarakat Indonesia, badminton lovers, pelatih dan keluarga. Setelah ini, target saya pribadi ingin kembalikan ranking kami (ke ranking terbaik),” kata Yeremia.

Baca juga: Pram/Yere atasi tekanan hingga akhirnya bawa Indonesia juara SEA Games

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023