Ini membuat CPOPC yang selama ini hanya terdiri dari Indonesia dan Malaysia menjadi lebih kuat dengan masuknya Honduras
Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA) - Indonesia menyambut bergabungnya Honduras menjadi anggota Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC).

Honduras menjadi negara ketiga setelah Indonesia dan Malaysia yang menjadi anggota CPOPC.

"Indonesia menyambut baik kehadiran Honduras yang mulai tahun 2023 resmi menjadi anggota CPOPC. Ini membuat CPOPC yang selama ini hanya terdiri dari Indonesia dan Malaysia menjadi lebih kuat dengan masuknya Honduras, " kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat pertemuan menteri CPOPC ke-11 di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.

Baca juga: Produsen sawit Indonesia bersama CPOPC bantu benih ke Honduras

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perkebunan dan Komoditas (MPC) Malaysia Dato' Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof. Sementara itu, Menteri Pertanian dan Peternakan Honduras Laura Suazo Torres berpartisipasi secara virtual.

Dalam waktu dekat, kata Airlangga, Papua Nugini juga akan bergabung menjadi anggota CPOPC.

Ia pun mengajak negara-negara penghasil minyak sawit lainnya untuk terlibat dalam program kemitraan di bawah CPOPC untuk mendapatkan keuntungan sebagai anggota penuh organisasi tersebut.

"Kolaborasi nyata merupakan hal yang paling penting untuk bersama-sama menghadapi pasar global, " ujar Airlangga.

Ia mengaku optimis bahwa dengan semakin banyaknya anggota CPOPC maka bisa mensejahterakan masyarakat di negara-negara anggota CPOPC.

Lebih lanjut. ia menjelaskan bahwa tujuan didirikannya CPOPC ialah mempromosikan, mengembangkan, dan memperkuat kerja sama dalam industri kelapa sawit di antara negara-negara anggota.

"Serta untuk memastikan keuntungan jangka panjang bagi perkembangan ekonomi negara-negara produsen (minyak sawit), " kata dia.

Menurutnya, kerja sama antar negara anggota CPOPC merupakan kolaborasi yang sangat strategis, salah satunya dalam menghadapi pasar global.

"Di mana kami akan lebih kuat dalam berinteraksi di pasar global dan memperluas bisnis kami sebagai negara produsen," ujar Airlangga.

Pertemuan tingkat menteri tersebut juga diikuti oleh perwakilan Kolombia, Ghana, dan Papua Nugini sebagai negara pengamat serta Nigeria sebagai negara tamu.

Keempat negara itu menyatakan dukungannya terhadap strategi dan prioritas dewan CPOPC yang bertujuan mendukung pengembangan industri dan mengatasi tantangan global seperti ketahanan pangan dan energi terbarukan.

Baca juga: Airlangga sebut setop ekspor kelapa sawit ke Uni Eropa bukan pilihan

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023