Bandung (ANTARA) -
Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (Hippi) menyebut daerah Jawa Barat memiliki banyak pebisnis ekonomi kreatif (ekraf) berusia muda yang cukup potensial untuk perkembangan ekonomi.
 
Ketua Hippi Cucu Cumarna menilai hal itu terjadi karena Jawa Barat merupakan wilayah yang strategis untuk mengembangkan ekonomi kreatif, bahkan kerap menjadi trend setter bagi daerah lain.
 
"Itu kan kreatifitas yang harus didorong dan saya lihat banyak komunitas anak-anak muda di Jawa Barat yang harus kita dorong usahanya," kata Cucu di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
 
Dia mencontohkan, ada pemuda di Jawa Barat yang sudah melakukan bisnis penjualan karya gambar hingga ke luar negeri. Pemuda itu bisa memanfaatkan teknologi untuk menjalankan bisnisnya.
 
Dengan contoh tersebut, menurutnya banyak anak-anak muda yang kreatif dalam berbisnis.

"Kadang, potensi bisnis yang dijalankan oleh pemuda pun kerap tak terpikirkan oleh pebisnis-pebisnis lainnya," ungkap dia.
 
Untuk itu,  Hippi bakal mendorong dan mewadahi generasi muda dalam proses berbisnis, tentunya dengan kaidah-kaidah keislaman.
 
"Kebanyakan pengusaha muda, karena mereka itu perlu wadah, saya di sini  yang mewadahi mereka. Sektor ekonomi kreatif dan UMKM yang sekarang mau didorong plus kuliner dan restoran," katanya.
 
Sementara itu, Ketua Persatuan Islam (Persis) Jeje Jaenudin menyebut saat ini banyak ekonom dunia yang memprediksi akan ada krisis ekonomi dalam beberapa siklus. Contoh terbaru yakni pandemi COVID-19 yang mampu membuat ekonomi tumbang.
 
Untuk itu,  perlu ada beberapa alternatif bentuk bisnis yang mampu membuat ekonomi tetap berjalan dalam berbagai kondisi.
 
"Memang harus mengacu pada prinsip yang adil kebersamaan, nilai-nilai sosial dan itu kita temukan tentu dalam nilai agama Islam," kata Jeje.

Baca juga: Menparekraf: Ekonomi digital berdampak positif bagi pelaku parekraf


Baca juga: Waka Komisi X minta percepat realisasi peraturan pelaksana UU Ekraf

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023