Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr dr Kanadi Sumapraja, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, MSc mengatakan faktor penyebab keguguran berulang salah satunya kelainan di sisi janin.

Baca juga: Hoaks! Empat orang di Australia keguguran setelah disuntik Pfizer

"Kelainan kromosom atau genetik mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin hingga kematian janin yang memicu terjadinya keguguran berulang, terutama di kehamilan usia dini," kata dia dia yang berpraktik di RS Pondok Indah – IVF Centre itu melalui keterangan tertulisnya, Jumat.

Kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur. Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau paparan suhu panas pada buah zakar akibat sering menggunakan pakaian yang ketat. Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu.

Selain itu, penyebab lain keguguran berulang yakni kelainan pada sisi ibu. Kondisi ini umumnya menyebabkan terjadinya keguguran berulang di usia kehamilan yang lebih lanjut.

Menurut Kanadi, ada sejumlah kondisi yang dapat mengakibatkan rahim sulit mempertahankan kehamilan antara lain tumor dinding rahim, atau kelemahan mulut rahim dapat mengakibatkan terjadinya keguguran.

Baca juga: Raffi Ahmad akui teledor usai Nagita Slavina keguguran

Gangguan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun pada ibu juga berpotensi mengganggu proses tubuh ibu untuk memelihara kehamilan berakibat pada keguguran.

Kanadi mengingatkan, pola gaya hidup yang berpotensi untuk memicu terjadinya gangguan metabolik seperti peningkatan berat badan berlebih akibat gaya hidup kurang bergerak (sedentary living), kurang istirahat, kurang berolahraga, serta tidak menjaga pola makan yang baik juga berpotensi menjadi penyebab kejadian keguguran.

Keguguran merupakan kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin, keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram.

Kondisi ini ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim.

Keguguran berulang terjadi apabila keguguran telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut.

"Namun demikian, apabila seseorang sudah mengalami keguguran sebanyak dua kali berturut-turut, ada baiknya tidak menunggu untuk kejadian yang ketiga, dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi," kata Kanadi.



Baca juga: Keguguran berulang ditatalaksana dengan meningkatkan kualitas embrio

Baca juga: Penelitian temukan diet kaya buah dan sayuran kurangi risiko keguguran

Baca juga: Perhatikan ibu hamil karena potensi keguguran lebih besar saat mudik

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023