Banjir ini bencana besar. Sangat banyak penderitaan masyarakat korban banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum itu. Jadi saya kira BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum harus bertanggung jawab atas kejadian jebolnya tanggul Sungai Citarum,"
Karawang (ANTARA News) - Balai Besar Wilayah Sungai Citarum harus bertanggung jawab atas peristiwa jebolnya tanggul sungai Citarum yang telah merendam ribuan rumah di wilayah Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kata Ketua DPRD Karawang Tono Bachtiar.

Menurut Tono Bachtiar di Karawang, Kamis, titik jebolnya tanggul sungai tersebut masuk dalam proyek normalisasi Sungai Citarum 2012.

Peristiwa jebolnya tanggul sungai itu juga mengakibatkan ribuan rumah terendam, ribuan hektare sawah terendam, dan sekitar 30 unit rumah rusak.

"Banjir ini bencana besar. Sangat banyak penderitaan masyarakat korban banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum itu. Jadi saya kira BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum harus bertanggung jawab atas kejadian jebolnya tanggul Sungai Citarum," katanya.

Dikatakannya, BBWS Citarum mesti bertanggung jawab atas peristiwa jebolnya tanggul sungai itu, karena titik tanggul yang jebol masuk dalam proyek normalisasi Sungai Citarum 2012. Hal tersebut bagian dari proyek BBWS yang bernilai ratusan miliar rupiah.

Ia khawatir titik tanggul Sungai Citarum lainnya akan jebol, meski titik-titik tersebut masuk proyek normalisasi sungai tersebut pada 2012.

Sebagai contoh, kata dia, tanggul Sungai Citarum di wilayah Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya, yang masuk proyek normalisasi sungai Citarum 2012 jebol hingga 50 meter, karena tidak kuat menahan tingginya debit air sungai Citarum.

"Jadi BBWS harus bertanggung jawab dan menjelaskan seputar jebolnya tanggul sungai yang masuk proyek normalisasi Sungai Citarum itu," kata dia.

Ia mengaku akan mengirim surat kepada Bupati Karawang, Ade Swara, agar menghadiri pejabat BBWS ke kantor pemda, dengan tujuan meminta pertanggungjawaban dan penjelasan jebolnya tanggul Sungai Citarum.

(KR-MAK/A035)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013