“Mewajibkan seluruh satgas pangan daerah melakukan pengecekan ke pabrik/produsen pakan ternak khususnya ternak ayam untuk mengidentifikasi kendala dan ketersediaan bahan baku pakan serta menyelesaikan permasalahan,”
Jakarta (ANTARA) - Satgas Pangan Pusat yang berkedudukan di Mabes Polri Jakarta memerintahkan seluruh Satgas Pangan di wilayah untuk melakukan pengecekan ke pabrik atau produsen pakan ternak khususnya ayam petelur dalam rangka mencari solusi kenaikan harga dan ketersediaan telur ayam di masyarakat.

Ketua Satgas Pangan Pusat Brigjen Pol. Whisnu Hermawan di Jakarta, Senin, mengatakan salah satu penyebab kenaikan harga telur ayam di pasaran yang terjadi beberapa pekan terakhir, dikarenakan masalah bahan baku pakan ternak, khususnya ayam petelur.

“Mewajibkan seluruh satgas pangan daerah melakukan pengecekan ke pabrik/produsen pakan ternak khususnya ternak ayam untuk mengidentifikasi kendala dan ketersediaan bahan baku pakan serta menyelesaikan permasalahan,” kata Whisnu.

Whisnu yang juga Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri itu menyebut, kelangkaan bahan baku pakan ternak yang sulit didapat, untuk komposisi bahan baku pakan ternak adalah jagung, konsentrat dan dedak bekatul.

“Produk jagung dalam negeri belum mencukupi dimana untuk jagung sebagai bahan pakan ternak sebagian besar masih tergantung dengan impor,” ujarnya.

Selain memerintah seluruh Satgas Pangan di daerah turun melakukan pengecekan, Satgas Pangan Pusat juga mencari solusi salah satunya, melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk mempercepat proses importasi jagung sebagai bahan bagi pakan ternak.

“Satgas Pangan Pusat telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk menindaklanjuti proses percepatan importasi terhadap jagung sebagai bahan baku pakan ternak,” ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, Satgas Pangan Pusat dan Satgas Pangan Daerah juga telah berkoordinasi dengan pelaku usaha jasa angkutan, untuk memastikan jalur distribusi dan biaya-biaya operasional lain yang sekiranya dapat membantu menurunkan harga telur di tingkat konsumen.

“Satgas Pangan Daerah telah berkoordinasi dengan dinas peternakan dan pertanian untuk melakukan pendataan terkait stok/ketersediaan jagung di sentral produksi jagung yang peruntukannya untuk pakan ternak,” kata Whisnu.

Ramai diberitakan soal kenaikan harga jual telur di pasaran yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Berdasarkan data dari Informasi Pangan Jakarta, harga jual telur ayam ras saat ini Rp32.355 per kg, naik Rp146 dari hari sebelumnya. Begitu juga harga telur di wilayah Tangerang Rp 32 ribu per kg.

Sedangkan harga jual telur paling tinggi terjadi di wilayah Indonesia Timur seperti NTT dan NTB mencapai Rp40 ribu per kg. Di Tanjung Selor, Kalimantan Utara harga telur yang tadinya Rp62 ribu per piring (isi 30 butir) naik menjadi Rp65 ribu per piring.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023