Ini mengindikasikan masih tingginya minat masyarakat Sumatera Barat terhadap instrumen keuangan syariah
Padang (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat mencatat minat warga di provinsi setempat terhadap instrumen keuangan syariah masih tinggi dan ini dibuktikan dengan tingkat pertumbuhan pembiayaan bank syariah maupun dana pihak ketiga (DPK) syariah cenderung di atas bank konvensional.

"Ini mengindikasikan masih tingginya minat masyarakat Sumatera Barat terhadap instrumen keuangan syariah," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Senin.

Ia mengatakan pertumbuhan pembiayaan bank syariah pada triwulan IV-2022 mengalami akselerasi. Pembiayaan bank syariah tumbuh meningkat dari Rp6,71 triliun dengan laju pertumbuhan 17,81 persen year on year (yoy) pada triwulan III-2022 menjadi Rp7,04 triliun dengan laju pertumbuhan 22,37 persen (yoy) pada triwulan IV-2022

Menurut dia, peningkatan tersebut juga diiringi dengan kenaikan pangsa pembiayaan bank syariah yaitu dari 10,08 persen pada triwulan III-2022 menjadi sebesar 10,37 persen pada triwulan IV-2022.

Kemudian dari sisi risiko, rasio non-performing financing (NPF) bank syariah mengalami penurunan serta masih terjaga dalam batas aman kecil dari 5 persen.

"Rasio NPF pembiayaan syariah pada triwulan IV-2022 berada pada level 1,90 persen, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III-2022 sebesar 1,98 persen," kata dia.

Selanjutnya DPK perbankan syariah mengalami peningkatan pertumbuhan dari 17,77 persen secara year on year pada triwulan III-2022 menjadi 27,21 persen (yoy) pada triwulan IV-2022.

Menurut dia, peningkatan tersebut didorong oleh komponen deposito yang terakselerasi dari 7,85 persen (yoy) pada triwulan III-2022 menjadi 46,46 persen (yoy) pada triwulan IV-2022.

Sementara tabungan dan giro masing-masing tumbuh 16,01persen (yoy) dan 11,99 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 21,96 persen (yoy) dan 55,36 persen (yoy).

"Kondisi tersebut mengindikasikan preferensi masyarakat dalam menyimpan dana ke instrumen dengan imbal hasil lebih tinggi seiring berlanjutnya kenaikan suku bunga," kata dia.

Baca juga: BI : Transaksi QRIS di Sumbar capai Rp283 Miliar

Baca juga: Endang Kurnia dikukuhkan sebagai Kepala BI Perwakilan Sumbar


Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023