Kekuatan Republik ini ada di sarang burung walet, pakis, dan lain-lain. Karena itu energi ini harus kita jaga bersama. ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor sejumlah komoditas produk pertanian seperti sarang burung walet, bulu bebek, produk hewani, hingga tanaman pakis dengan total nilai mencapai Rp25,5 miliar menuju 23 negara.

"Kekuatan Republik ini ada di sarang burung walet, pakis, dan lain-lain. Karena itu energi ini harus kita jaga bersama. Kemudian kita jaga kepercayaan dunia internasional agar produk kita tetap jadi unggulan. Saya selalu katakan kita boleh cepat tetapi juga harus berkualitas," ujar Mentan SYL di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta,  Senin.

Menurut SYL ekspor komoditas pertanian di antaranya dikirim ke Jepang dan China. Secara total, pemerintah sedang mengejar target capaian nilai ekspor produk pertanian sebesar Rp1.000 triliun dengan penambahan negara tujuan di wilayah Amerika, Eropa dan Asia.

Baca juga: Mentan RI dan Mentan Korsel tanda tangani MoU di bidang pertanian

 Oleh karena itu, SYL meminta pengusaha tetap menjaga kualitas serta menjaga sinergi satu dengan yang lainnya.

"Kita berharap ekspor pertanian kbisa di atas Rp1.000 triliun, tetapi ini kan berproses dan tentu semua harus menjaga kualitas dan sinergitas. Dan ini juga menjadi harapan Bapak Presiden kepada Kementerian Pertanian agar semua komoditae strategis yang ada untuk dipersiapkan ekspor," katanya.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Bambang mengatakan bahwa selama ini jajarannya terus bekerja dalam waktu 24 jam baik melalui layanan langsung maupun online. Ia menekankan kolaborasi karantina, pengusaha maupun eksportir sejauh ini cukup baik dalam meningkatkan ekspor.

"Kami laporkan Bapak Menteri, kami selama 24 jam terus mengawal teman-teman pengusaha untuk dapat melepas ekspornya. Alhamdulliah terus meningkat dari waktu ke waktu. Karena itu saya minta kita semua kompak, saling bergandengan memajukan ekspor produk pertanian Indonesia," ungkapnya.

Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Andi Yusmanto mengatakan bahwa sejauh ini pelayanan karantina semakin dipermudah dengan aplikasi Q Corner yang dapat melayani para pengusaha dan importir seluruh Indonesia. Aplikasi dinilainya mampu mempercepat sekaligus mengurai antrran tetap muka secara cepat dalam mengajukan proses izin.

"Saya pastikan 90 persen para pengusaha yang memohon ijin sudah teregistrasi. Bahkan per hari ada sekitar 30 perusahaan yang mengajukan. Melalui aplikasi itu mereka dapat mendaftarkan dokumen hewan atau animal dan pendaftaran dokumen tumbuhan atau plant," tuturnya.

Baca juga: Mentan SYL ajak pengusaha tingkatkan ekspor pertanian

Sementara itu, salah satu pengusaha dari PT Plore Parmindo, Arga Wiranda mengatakan bahwa pelayanan karantina saat ini semakin mudah karena bisa dilakukan melalui online tanpa harus datang ke Kantor pengajuan karantina.

Arga sendiri mengaku selama ini mengirim tanaman pakis ke Jepang dan China dengan jumlah ekspor yang cukup besar. Bahkan pengiriman tahun ini bisa mencapai Rp2 miliar dengan tujuan satu negara saja, yaitu Jepang. Dia bahkan sudah memiliki lahan budidaya pakis raskus serta memiliki kelompok tani
 sendiri.

"Selama ini kami ada kebun sendiri dan petani sendiri. Jenis pakis yang kami tanam adalah pakis raskus untuk kebutuhan negara Jepang dan China," ucap dia.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023