Medan (ANTARA) - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Muryanto Amin, S.Sos, M.Si mengukuhkan Guru Besar Tetap USU kepada Prof Dr Khaira Amalia Fachrudin, SE.Ak, MBA, CA, MAPPI (Cert) dari Bidang Ilmu Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

Rektor USU dalam pidatonya kembali menyoroti tentang titik kritis peradaban yang tengah dihadapi manusia, salah satunya krisis pembelajaran yang melanda Indonesia sejak 2 dekade terakhir berdasarkan indicator PISA.

"Hasil tes itu menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan yang signifikan dalam 10-20 tahun terakhir dan 70 persen pelajar usia 15 tahun, ada di bawah kompetensi minimum untuk membaca dan matematika," ucap Muryanto, di Gelanggang Mahasiswa, Senin.

Menurut Muryanto, diperlukan solusi untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Salah satunya dengan melakukan transformasi yang harus melibatkan semua pihak termasuk kontribusi para Guru Besar.

Baca juga: Pemkot Medan bersama USU bangun Plaza UMKM

Baca juga: USU laporkan temuan kecurangan tujuh peserta UTBK 2023 ke polisi


"Kontribusi Guru Besar mempercepat transformasi USU, memiliki peran yang sangat penting untuk memenuhi kinerja penelitian, pengabdian masyarakat, publikasi, dan inovasi serta manfaatnya bagi pembangunan SDG,s dan dunia industri yang berstandar internasional," katanya.

Rektor USU menjelaskan bertambahnya jumlah Guru Besar Tetap di USU setelah dilantik Prof Dr Khaira Amalia Fachrudin, SE.Ak, MBA, CA, MAPPI (Cert) diharapkan dapat mendukung USU dalam mewujudkan komitmen pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya dedikasi dan kontribusi untuk mengatasi persoalan krisis Pendidikan di Indonesia.

Sementara itu, Prof Dr Khaira Amalia Fachrudin, SE.Ak, MBA, CA, MAPPI (Cert) dalam pidatonya yang berjudul, "Digital Financial Literacy untuk Mencapai Financial Well-Being" mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan keuangan di dunia digital.

Menurut Prof Khaira, sebagai akademisi bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan baik secara individu maupun perusahaan.

"Karena saya dari manajemen keuangan, saya akan lebih banyak mengedukasi masyarakat agar mereka melek digital, melek literasi, memiliki keputusan keuangan yang baik," katanya.

Pencapaian Prof Khaira untuk meraih predikat penghargaan tertinggi dari universitas ini tidak mudah.

Terdapat rentetan proses yang panjang sehingga dapat diusulkan menjadi Guru Besar, seperti memiliki tulisan atau publikasi yang dimuat di jurnal bergengsi.

Ia berharap para dosen USU yang masih berproses menjadi guru besar dapat terus bersemangat, sehingga nantinya jumlah Guru Besar USU terus bertambah dan dapat berdedikasi mengurai persoalan yang dihadapi manusia.

Karena di USU ini memang sangat memerlukan guru besar, banyak guru besar yang sudah pensiun.

Jadi kita harus segera menambah guru besar lagi. Agar semuanya semakin bersemangat, yang belum bisa, semangat agar segera tercapai cita-citanya," kata Prof. Khaira,*

Baca juga: USU terima 2.303 mahasiswa baru jalur SNBP 2023

Baca juga: USU raih tiga penghargaan di Public Relation Indonesia Awards 2023

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023