New York (ANTARA) - NEW YORK CITY, 22 Mei (Xinhua) -- Amerika Serikat (AS) berpotensi gagal membayar utangnya (default) dalam waktu kurang dari dua pekan, yang mengakibatkan kota-kota dengan kehadiran militer yang besar berisiko mengalami badai ekonomi jika anggota parlemen tidak bertindak, ungkap laporan CNN baru-baru ini.

"Kegagalan membayar utang berarti pemerintah tidak akan dapat memenuhi semua kewajiban keuangannya, termasuk gaji yang dibayarkan kepada para pekerja federal dan pembayaran kepada penerima Jaminan Sosial," kata laporan itu.

Sekitar seperenam dari pengeluaran pemerintah AS digunakan untuk pertahanan nasional, dengan seperempat dari itu dialokasikan untuk membayar personel militer, sebut laporan itu mengutip Kantor Anggaran Kongres AS (Congressional Budget Office).

"Jika AS tidak dapat membayar tagihan pertahanan nasionalnya, kota-kota dengan pangkalan militer yang besar berpotensi menghadapi kehancuran masif, meliputi pembayaran yang terlewat, peningkatan utang, dan penurunan pengeluaran yang signifikan yang akan memangkas pendapatan bisnis lokal," papar laporan tersebut.

Pembayaran apa yang akan diprioritaskan oleh Departemen Keuangan AS atau bagaimana cara departemen itu menangani utang pemerintah setelah kehabisan uang masih belum jelas, sebut laporan CNN.

"Para pekerja yang dibayar dengan gaji pemerintah, seperti personel militer, kemungkinan tidak akan diberhentikan jika default berlarut-larut, tetapi pembayaran gaji mereka mungkin akan tertunda, menurut analisis dari Brookings Institution.

Hal itu dapat semakin merugikan perekonomian lokal yang sedang bergulat dengan gejolak pasar keuangan yang dapat berkembang bahkan sebelum kemungkinan default," tambah laporan itu. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023