Saya kira itu pilihan yang tepat, baik, dan cocok untuk Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengungkapkan bahwa bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan merupakan salah satu anggota penasihat Pimpinan Ranting Muhammad Pondok Labu, Jakarta Selatan.

"Mungkin tidak banyak yang tahu, ya, Anies Baswedan termasuk anggota penasihat ranting pembina Muhammadiyah Pondok Labu, dan saya ketua pimpinan rantingnya," kata Din di Jalan Margasatwa, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa. ​​​

Din juga mengaku kenal baik sosok Anies Baswedan secara keseluruhan sebab kakek Anies pernah menjadi pengurus Muhammadiyah.

"Beliau (Anies) bersedia karena saya tahu rekam jejaknya, dan juga kakeknya juga pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, seorang nasionalis. Jadi, saya kenal ibaratnya luar dan dalam," ujarnya.

Untuk itu, Din merasa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah mengambil langkah yang tepat untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024. PKS, Partai NasDem, dan Partai Demokrat telah sepakat menandatangani piagam Koalisi Perubahan.

"Koalisi Persatuan untuk Perubahan bersama Partai NasDem dan Partai Demokrat, terutama mengusung Doktor Anies Baswedan. Saya kira itu pilihan yang tepat, baik, dan cocok untuk Indonesia. Saya kebetulan kenal baik dengan beliau, nyaris seorang sahabat," tutur Din.

Baca juga: Din Syamsuddin beri masukan soal kriteria cawapres Anies ke PKS
Baca juga: Presiden PKS ungkap cawapres Anies masih dijaring


Sebelumnya, dia mengatakan bahwa kaum cerdik pandai atau golongan orang-orang yang memiliki pengetahuan luas melihat bakal calon presiden Anies Baswedan sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia.

"Saya kira banyak dari kita, kaum cerdik pandai, kaum cerdas, dan berakal melihat sosok Anies Baswedan sebagai figur yang tepat untuk Indonesia ke depan," ujar Din di Jalan Margasatwa, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/5).

Untuk itu, kata dia, Indonesia membutuhkan pemimpin yang cerdas dan visioner untuk menghadapi perubahan geopolitik, geoekonomi, dan geostrategis global. Tidak hanya itu, sosok pemimpin harus dapat memahami cita-cita nasional, mampu memobilisasi potensi rakyat Indonesia, dan bisa berdialog dengan kalangan di kancah internasional.

"Maka, pilihan ini pilihan yang tepat (Anies Baswedan) dan saya berharap akan menjadi kenyataan," katanya.

Sesuai dengan jadwal, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden pada tanggal 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang penuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau  25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu Anggota DPR RI 2019.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023