Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengingatkan bahwa pihak platform media sosial (medsos) bertanggung jawab dalam mengatasi disinformasi terkait dengan pemilu yang tersebar di platform mereka.

"Dibutuhkan dukungan dari platform media sosial. Itu (platform media sosial) juga ambil tanggung jawab untuk menjadi bagian melawan disinformasi ini," ujar Titi saat menjadi narasumber dalam Forum Diskusi Denpasar 12 Edisi Ke-148 bertajuk "Mengantisipasi Hoaks di Tahun Pemilu", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Rerie Lestari Moerdijat, di Jakarta, Rabu.

Selain peran dari platform media sosial, Titi menambahkan pihak penyelenggara juga berperan penting dalam mengatasi penyebaran disinformasi terkait dengan pemilu.

Ia mengatakan dalam memerangi disinformasi, dibutuhkan penyelenggara pemilu yang kredibel, mandiri, profesional, dan mampu menghadirkan kerja-kerja yang terbuka.

Menurut Titi, kerja yang terbuka dari penyelenggara pemilu dapat pula mengedukasi masyarakat dengan baik.

"Itu menjadi mudah untuk meluruskan serangan-serangan terhadap pelaksanaan tahapan pemilu karena akses pada informasi itu dibuka dengan baik oleh penyelenggara pemilu," ujar pengajar Hukum Pemilu Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) itu.

Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia mengenai pentingnya literasi teknologi untuk menangkal hoaks pada tahun Pemilu 2024 yang kerap disebarkan pihak tertentu melalui teknologi, seperti media sosial.

"Salah satu catatan yang dihadapi adalah kemajuan teknologi yang terjadi tidak dibarengi dengan literasi teknologi atau kemampuan untuk memahami teknologi itu sendiri. Saya kira ini menjadi pengingat bagi kita, bagaimana kemudian bisa mempersiapkan diri, mendidik lingkungan untuk lebih memahami yang terjadi," ujar Lestari.

Menurut dia, literasi itu berperan penting dalam melawan peredaran hoaks yang menjadi semakin masif pada tahun politik. Ia mengatakan dunia maya di tahun politik kerap dihebohkan dengan berbagai macam informasi yang salah, menyesatkan, manipulatif, bahkan ada pula informasi yang sengaja dihadirkan pihak tertentu untuk menggiring opini publik.

Baca juga: Anwar Usman: MK telah persiapkan diri menyambut Pemilu 2024

Baca juga: Akademikus: Pemilu 2024 harus berkepastian dan terukur

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023