"Karena situasi ini kan sudah menjadi viral, juga kalau di Masjidil Haram, di depan ka'bah suka nulis-nulis mendoakan calon baik itu legislatif atau apapun. Ini mengganggu fokus jamaah haji," ujarnya usai melepas calon jamaah haji di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Belakangan ini jamaah umrah asal Indonesia menjadi sorotan, karena sering mengabadikan momentum dirinya di depan ka'bah sambil memegang kertas ataupun gawai dengan berbagai macam tulisan.
Ia berpesan agar jamaah haji asal Kabupaten Bogor mampu beradaptasi dengan tradisi maupun peraturan hukum yang ada di Arab Saudi.
Baca juga: Bupati Bogor janji terus tingkatkan kualitas layanan haji dan umroh
Baca juga: Masa tunggu berangkat ibadah haji di Bogor capai 47 tahun
"Kita masuk ke negara lain dengan aturan dan hukum yang beda, cuaca beda, harus menyesuaikan dan adaptif dengan situasi di sana dan juga kebiasaan di sini jangan dibawa ke sana, seperti tadi jangan bawa jimat," kata Iwan.
Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Kantor Kementerian Agama setempat memberangkatkan 3.530 calon haji pada 2023.
"Kabupaten Bogor mendapatkan kuota sebanyak 3.530 calon haji dengan rincian 3.203 calon haji reguler dan 327 calon haji prioritas lansia yang terdiri sekitar delapan sampai dengan sembilan kloter," ungkap Iwan.
Kuota calon jamaah haji Kabupaten Bogor merupakan yang terbanyak di Indonesia, mengingat wilayah tersebut jumlah penduduknya terbesar dibandingkan kota/kabupaten lainnya, yakni mencapai 5,4 juta penduduk.
Pemberangkatan 3.530 calon haji asal Kabupaten Bogor dibagi menjadi 11 kloter. Kloter pertama diberangkatkan hari ini berjumlah 472 calon haji dan delapan orang pendamping.*
Baca juga: Kasus COVID-19 naik, Pemkot Bogor nilai tak perlu pembatasan mobilitas
Baca juga: Kabupaten Bogor berangkatkan 404 calon haji
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023