Bengkulu (ANTARA News) - Badak-badak yang selama ini hidup di kawasan hutan Bengkulu, terutama di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) telah "menghilang" dan lari dari Bengkulu setelah habitatnya terganggu untuk dijadikan perkebunan. Badak-badak itu diperkirakan lari ke TNKS wilayah Jambi karena merasa hutan Bengkulu sudah tidak nyaman lagi bagi kehidupan hewan langka yang dilindungi itu, kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Agung Setyabudi di Bengkulu, Sabtu (10/6). Ketika ditemui ANTARA di kantornya, ia menjelaskan, hilangnya badak itu diketahui sejak Januari 2006 dari hasil pemantauan yang dilakukan "Rhino Patroli Unit" (RPU) yang memonitor dan menjaga populasi badak di kawasan hutan TNKS wilayah Bengkulu selama satu tahun terakhir. "Dari pantauan RPU di Bengkulu sudah tidak ditemukan lagi jejak-jejak badak, artinya badak sudah hilang dari wilayah Bengkulu," ujarnya. Karena itu, RPU kini telah berpindah tugas ke wilayah Jambi untuk mengejar keberadaan badak-badak yang "hilang" dari Bengkulu itu, karena itu keberadaan RPU di Bengkulu sudah dihentikan. Populasi badak di Bengkulu diperkirakan terus menurun dari tahun ke tahun, selain akibat habitanya terganggu, juga dikarenakan praktek perburuan untuk diambil culanya. Populasi badak pada tahun 1992 diperkirakan sebanyak 40-60 ekor, namun pada tahun 2004 hanya tersisa 2-3 ekor, bagi pemburu mendapatkan cula badak akan menguntungkan karena harganya yang sangat mahal dalam satu gram. "Cula badak katanya sangat bermanfaat untuk kesehatan, karena itu badang sering diburu sekalipun sudah ditetapkan sebagai hewan langka oleh pemerintah," kata Agung. Menurutdia, rencananya badak yang masih tersisa jika ditemukan akan dibawa ke Way Kambas Lampung untuk dikembangbiakan dengan cara "ex-situ" (di luar habitat) agar bisa berkembang biak dan selanjutnya dilepaskan kembali ke habitat semula. TNKS yang luasnya mencapai ribuan hektare memang tidak bisa dijangkau seluruhnya untuk dipantau, apalagi petugas RPU hanya belasan orang, tapi dengan tidak ditemukannya lagi jejak-jejak badak diindikasikan badak sudah "menghilang dari Bengkulu, tambahnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006