Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Kanada untuk Perempuan, Perdamaian dan Keamanan Jacqueline O'Neill menekankan pentingnya peran pemuda dan juga perempuan sebagai sumber perubahan yang sangat penting dalam menentukan arah.

"Mereka adalah sumber perubahan yang sangat penting dalam menentukan arah," kata O'Neill dalam diskusi tentang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan yang digelar oleh Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) di Jakarta, Jumat.

O'Neill mengatakan bahwa pemuda dan perempuan merupakan sumber perubahan yang sangat penting yang menentukan masa depan bangsa.

Ia mencontohkan bagaimana para pemuda dan perempuan di Sudan memimpin revolusi dan menumbangkan kepemimpinan yang diktator di negara itu.

Ia juga memperlihatkan betapa kalangan pemuda dan perempuan memiliki peran penting di dalam kepemimpinan negara itu saat ini.

Namun demikian, ia menilai masih banyak tantangan yang dihadapi oleh pemuda dan perempuan dalam peran mereka sebagai agen perubahan.

Mereka, kata dia, memainkan peran yang sangat penting dalam protes, revolusi dan dalam sebuah pergerakan. Namun, O'Neill melihat kaum pemuda dan perempuan tersebut sering kali tidak dilibatkan dalam pembentukan struktur atau pemerintahan formal.

"Mereka sebagian besar dikecualikan," katanya.
Baca juga: Pejabat AS sebut pemuda Indonesia miliki perspektif global

Dalam hal keamanan digital, pemuda dan perempuan juga, kata dia, sering menjadi sasaran kejahatan yang dilakukan para oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Perempuan muda khususnya, mereka sering menjadi sasaran pelecehan digital dan menerima berbagai jenis ancaman," kata O'Neill lebih lanjut.

Oleh karena itu, ia menilai perlu ada perubahan dalam upaya menjamin hak-hak para pemuda dan perempuan.

"Kita juga harus mempertimbangkan banyak cara tentang bagaimana lembaga kita bisa melibatkan kaum muda," katanya.

Dubes O'Neill mengunjungi Jakarta pada 24-27 Mei 2023 untuk bertemu dengan masyarakat sipil, perwakilan pemerintah Indonesia, militer dan polisi, Sekretariat dan institusi ASEAN, serta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perempuan (UN Women).

Kunjungannya ditujukan untuk memperkuat dan membahas lebih lanjut kerja sama tentang perempuan, perdamaian dan keamanan (WPS) antara Kanada-Indonesia, dan Kanada-ASEAN.

Agenda WPS berfokus pada peningkatan keterlibatan perempuan dan pengarusutamaan perspektif gender dalam upaya perdamaian dan keamanan, yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap terbentuknya perdamaian dunia yang lebih kuat dan adil.

Baca juga: China gelar kegiatan pembinaan pemuda global dan perubahan iklim
Baca juga: Pemuda dan penguatan persatuan sebagai bekal hadapi tantangan global

Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023