... memenuhi syarat kepailitan... "
Jakarta (ANTARA News) - Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutus mengabulkan permohonan perusahaan sewa-guna pesawat, International Lease Finance Corporation (ILFC), yang menggugat pailit PT Metro Batavia selaku operator maskapai penerbangan Batavia Air.

"Mengabulkan permohonan pemohon untuk seluruhnya," kata Ketua Majelis Hakim, Agus Iskandar, saat membacakan putusan di Jakarta, Rabu.

Majelis hakim menyatakan Batavia Air memenuhi syarat dinyatakan pailit, sesuai UU Nomor 37/2004 tentang Kepailitan. "Telah memenuhi syarat kepailitan, sehingga permohonan tersebut dapat dikabulkan," kata Iskandar.

Batavia Air sebelumnya juga telah berencana mendatangkan 12 pesawat terbang Airbus A-320, memperkuat 38 armada pesawat terbangnya (15 Boeing B-737-300, sembilan Boeing B-737-400, satu Boeing B-737-500, 1 Airbus A-321, 10 Airbus A-320, dan dua Airbus A-330).  

Atas putusan ini, pihak Batavia Air masih menyatakan pikir-pikir apakah menerima atau tidak, diteruskan kasasi. "Sesuai pasal 11 ayat 2 UU Kepailitan, kami memiliki hak tujuh hari untuk mengajukan kasasi atau tidak," kata kuasa hukum Batavia Air, Catur Wibowo.

Sebenarnya pihak ILFC telah mencabut gugatannya beberapa saat sebelum putusan dibacakan majelis hakim, namun pihak Batavia Air menyatakan keberatan karena pencabutan dilakukan saat persidangan telah memasuki babak akhir, yakni menjelang putusan.

Pihak Batavia menyatakan, gugatan pailit ini sudah membuat nama baiknya tercemar dan merusak kepercayaan publik.

Dengan pencabutan gugatan ini, majelis hakim menghentikan sementara pembacaan putusan yang seharusnya sekitar jam 11.00 WIB menjadi pukul 16.00 WIB untuk memfasilitasi musyawarah pihak penggugat dan tergugat.

Beberapa masa lalu, IFLR melakukan gugatan pailit terhadap Batavia Air karena tidak mampu membayar utang jatuh tempo hingga 13 Desember 2012, mencapai 4,68 juta dolar Amerika Serikat.

Utang itu berasal dari kewajiban pembayaran sewa, cadangan (reserves), dan bunga keterlambatan pembayaran. Selain dengan ILFC, Batavia Air juga dilaporkan memiliki tagihan kepada Sierra Leasing Limited, yang juga berasal dari perjanjian sewa pesawat terbang. 

Batavia Air dinyatakan memiliki hutang kepada kedua pihak --ILFC dan Sierra Leasing Limited-- sebanyak 9,63 juta dolar Amerika Serikat. Semula Batavia Air digadang-gadang diakuisisi AirAsia, namun batal. 

(J008/B/B012)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013