Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyiapkan tiga misi utama untuk ikut bersaing dalam pemilihan Presiden Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) periode 2023-2027.

"Ada tiga misi utama yang menjadi fokus utama saya, jika dipercaya menjadi Presiden WMO periode mendatang,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

Menanggapi pertanyaan WMO terkait visi dan misi BMKG bila terpilih menjadi Presiden di periode baru di Jenewa hari ini, Dwikorita menyebut tiga misinya yang berkaitan dengan kesetaraan gender, keberlanjutan (sustainability) dan pengurangan kesenjangan (closing the gap) antara negara maju dan negara berkembang, utamanya dalam hal infrastruktur kebencanaan.

Kaitannya dengan visi kesetaraan gender, BMKG menilai WMO harus memiliki sumber daya manusia yang lebih berimbang gender, serta kebijakan yang lebih baik untuk menangani disparitas gender.

Baca juga: Kepala BMKG fokus isu mitigasi perubahan iklim jika pimpin WMO

Baca juga: WMO: Kemungkinan El Nino berkembang lebih meningkat tahun ini


Kesetaraan gender juga berkaitan dengan aksesbilitas yang sama terhadap informasi layanan cuaca dan iklim bagi perempuan dan laki-laki, serta memberdayakan kaum muda dan perempuan yang terdampak perubahan iklim.

Adapun kaitannya dengan pengurangan kesenjangan, BMKG mengajak dunia untuk menjembatani kesenjangan antara negara berkembang dan negara maju dengan terus berupaya meningkatkan kapasitas negara berkembang, dengan inisiasi kerja sama antar negara dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

"WMO ke depan perlu lebih agresif dalam mendorong transfer teknologi antar negara anggota untuk mengatasi dampak terkait cuaca dan iklim. Termasuk melakukan penguatan sarana implementasi dan pembiayaan inovatif agar tidak ada negara yang tertinggal," ujarnya.

Sementara soal keberlanjutan secara kelembagaan, Dwikorita menyoroti WMO perlu melakukan sejumlah terobosan guna meningkatkan akuntabilitas, transparansi, inklusifitas dengan membuat kebijakan sains yang lebih baik melalui kerjasama dengan Badan PBB lainnya, untuk terlibat dalam acara tingkat tinggi, serta memperkuat kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Kepala BMKG Dwikorita menjadi salah satu calon Presiden WMO untuk periode 2023-2027. Pemilihan Presiden WMO periode 2023-2027 akan dilaksanakan pada sidang The 19th World Meteorological Congress (CG-19) yang akan diadakan pada 22 Mei-2 Juni 2023.

Calon Presiden itu akan dipilih berdasarkan suara terbanyak oleh Anggota WMO yang terdiri dari 187 negara dan enam teritori. Selain pemilihan Presiden turut dipilih posisi untuk Sekretaris Jenderal dan Wakil Presiden WMO.

Selain perwakilan BMKG, delegasi dari Indonesia yang hadir juga berasal dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Sekretariat Negara.

Tujuannya, untuk mengawal materi sidang WMO terkait permasalahan teknis, administrasi dan perencanaan WMO, serta mengawal Kampanye Pencalonan Kepala BMKG dalam pemilihan Presiden WMO periode tahun 2023-2027.*

Baca juga: WMO sebut delapan tahun terakhir Bumi catatkan rekor suhu terhangat

Baca juga: WMO sebut 3,6 miliar orang hadapi akses air yang tidak memadai

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023