Oke saya setuju pembongkaran, tapi mereka mau ke mana UMKM di sana?
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta, Gani Suwondo mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membongkar bangunan rumah toko (ruko) yang menyerobot fasilitas umum (fasum) di wilayah Pluit, Jakarta Utara.

Namun demikian, dia berharap pemerintah juga harus memerhatikan nasib pedagang yang tidak bisa menjalankan aktivitasnya di lokasi tersebut.

"Oke saya setuju pembongkaran, tapi mereka mau ke mana UMKM di sana?" kata Gani saat dihubungi ANTARA, Sabtu.

Menurut Gani, beberapa pedagang yang tidak bisa berjualan setelah pembongkaran tersebut. Hal itu dilihat saat Gani mengunjungi lokasi ruko yang dibongkar.

Maka dari itu, Gani meminta kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) untuk mencarikan tempat pengganti yang layak untuk pedagang yang terkena dampak pembongkaran.

Selain itu, Gani juga membantah bahwa dirinya datang untuk menjadi provokator seperti tudingan ketua RT setempat. Dia mengklaim kedatangan dirinya untuk mendengar aspirasi warga yang tidak memiliki tempat berdagang.

Tidak hanya itu untuk para pedagang, pihaknya juga akan mendengarkan keluh kesah seluruh RT dan RW guna mencari solusi atas permasalahan tersebut.

"Hari ini saya reses ke sana, saya undang seluruh RT dan RW dan saya juga undang  Dinas PPKUKM," kata Gani.

Sebelumnya, ketua RT 011/03 Pluit Riang Prasetya menyesalkan anggota DPR Darmadi Durianto dan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Gani Suwondo Lie karena mendatangi  pihak yang salah di kawasan Pluit Karang Niaga, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (25/5).

"Saya sesalkan karena kemarin (25/5) ada sekelompok orang yang datang mengatasnamakan satu organisasi dan saya lihat di situ ada dua anggota DPRD yang hadir, pertama dari DPRD DKI, yang kedua dari DPR RI," kata Riang di kantornya, Jumat (26/5).

Ia mengaku tak terima adanya kunjungan anggota DPRD DKI itu karena menyoroti soal penyewa ruko yang menganggap dirinya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menurutnya, pelaku UMKM tak bisa dibenarkan jika nyatanya mereka membuka usaha di atas saluran air dan bahu jalan.

"Jangan membawa nama UMKM dengan adanya pelanggaran-pelanggaran. Bagaimana mungkin UMKM berdagang di atas saluran air, bahkan berdagang di bahu jalan," ujar Riang.

Ia menegaskan, bahwa hal itu tidak ada urusannya dengan UMKM, tetapi lebih ke persoalan pelanggaran aturan.

Ia juga menyesalkan adanya unjuk rasa sejumlah pihak pada Rabu (24/5) di kawasan Pluit karena ketika kegiatan itu berjalan ada beberapa orang berteriak-teriak menghina nama baik dan profesi sebagai Ketua RT.

Riang menunjukkan foto penyewa ruko yang dianggap menjadi provokator demonstrasi pada Rabu (24/5).

Setelah menunjukkan foto itu, Riang kembali memperlihatkan foto lainnya yang menampilkan sosok terduga provokator bertemu dengan Gani Suwondo dan Darmadi Durianto di depan salah satu ruko, Kamis (25/4)

"Orang ini (sambil kembali menunjukkan foto) bukan pemilik ruko, bukan penyewa ruko, dia hanya pedagang yang menyewa di ruko itu. Kok bisa ikut-ikutan dan memprovokasi pendemo," kata Riang.
Baca juga: Kedatangan anggota dewan di Pluit disesalkan Ketua RT setempat
Baca juga: Ketua RT sebut pemilik Ruko Pluit bersedia keluar uang perbaikan jalan
Baca juga: Ketua RT Pluit puji Pemprov DKI tindaklanjuti aduan soal ruko

 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023