... marah juga percuma... "
Banten (ANTARA News) - Ratusan calon pemakai jasa penerbangan Batavia Air yang seharusnya terbang hari ini terlantar di Terminal 1C Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Kamis petang. Kantor perwakilan maskapai penerbangan itu juga tutup tanpa satupun petugas hadir.

Belasan polisi menjaga di depan pintu-pintu kaca kantor perwakilan maskapai penerbangan nasional yang baru kemarin dipailitkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Di depan pintu-pintu kaca itu, para pemakai jasa dengan bagasi masing-masing hanya duduk-duduk dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Mau marah juga percuma, padahal saya sudah keluarkan uang lebih dari Rp2 juta untuk berangkat ke Kupang," kata Sersan Kepala Suharjo, anggota Battalion Infantri 743/PSY. Markas komandonya ada di Kupang, NTT, dan dia membawa istri serta kedua anak lelakinya.

"Saya sudah telefon komandan perihal pemberangkatan yang tidak jelas ini. Beliau maklum, karena sebetulnya saya harus masuk ke kesatuan persis besok pagi. Kalau tidak begitu, saya bisa dihukum karena dianggap mangkir dri tugas," katanya.

Bersama dengan puluhan calon pemakai jasa lain Batavia Air, dia cuma bisa mengamati jika saja ada petugas dari maskapai penerbangan itu yang muncul dari dalam kantor perwakilannya. Sesuai peraturan Menteri Perhubungan, jika maskapai penerbangan tidak bisa memberangkatkan calon pemakai jasanya hingga berjam-jam, maka dia harus memberi kompensasi.

Jika sampai benar-benar tidak bisa memberangkatkan, maka dia harus membantu mengalihkan calon pemakai jasanya ke penerbangan lain. "Apa? Kami tidak tahu yang mana petugasnya karena mereka tidak muncul seorangpun," kata Suharjo.

Batavia Air dipailitkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, di Jakarta, kemarin petang. Dia terbukti tidak bisa membayar cicilan pinjaman sebanyak 4,68 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan sewa-guna pesawat terbang International Lease Finance Corporation (ILFC).

Ketua Majelis Hakim, Agus Iskandar, menyatakan Batavia Air memenuhi syarat dinyatakan pailit, sesuai UU Nomor 37/2004 tentang Kepailitan. "Telah memenuhi syarat kepailitan, sehingga permohonan tersebut dapat dikabulkan," kata Iskandar.

Batavia Air sebelumnya juga telah berencana mendatangkan 12 pesawat terbang Airbus A-320, memperkuat 38 armada pesawat terbangnya (15 Boeing B-737-300, sembilan Boeing B-737-400, satu Boeing B-737-500, 1 Airbus A-321, 10 Airbus A-320, dan dua Airbus A-330).  (*)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013