Pekerjaan rumah pertama bagi KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) adalah membuat peta kartografi yang kredibel serta mencantumkan secara persis di mana pulau-pulau Indonesia berada,"
Jakarta (ANTARA News) - Pakar lingkungan hidup dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Emil Salim mengatakan bahwa sangat penting bagi Indonesia memiliki peta kartografi yang kredibel dan secara mendetil mencantumkan semua nama pulau Indonesia.

"Pekerjaan rumah pertama bagi KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) adalah membuat peta kartografi yang kredibel serta mencantumkan secara persis di mana pulau-pulau Indonesia berada," kata Emil Salim dalam diskusi Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil di KKP, Jakarta, Kamis.

Menurut Emil, negara-negara kepulauan seperti Indonesia adalah negara yang dinilai paling terancam oleh perubahan iklim yang bisa mengakibatkan peninggian permukaan air laut sehingga dapat berakibat menenggelamkan pulau-pulau di Indonesia.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa Indonesia terletak di bawah lempeng-lempeng tektonik yang saling mempengaruhi dan menghasilkan gempa yang juga berpotensi mengakibatkan pergeseran perbatasan dan berpotensi konflik dengan negara tetangga.

"Potensi konfilk itu harus dicegah dengan perbincangan rasional ilmiah antara negara-negara yang terkait, seperti antara Indonesia dengan Filipina dan Indonesia dengan Papua Nugini," katanya.

Terkait dengan banjir di Jakarta, Emil Salim mengatakan bahwa solusinya bukan dengan pembuatan sodetan tetapi dengan mengurangi tingkat penurunan air tanah dan membendung air laut dengan pembuatan "sea wall".

Guru Besar Universitas Indonesia itu juga menyorot pentingnya bagi pulau-pulau di Indonesia yang kini jumlahnya sebanyak 13.466 pulau untuk memiliki nama yang teregistrasi dan diakui oleh negara-negara internasional agar tidak menimbulkan permasalahan baru.

"Penting bagi pulau-pulau kita untuk memiliki nama yang teregistrasi," kata Emil yang juga dikenal sebagai salah satu begawan ekonomi Indonesia.

Ia juga mengingatkan bahwa hampir terjadi konflik terkait dengan Pulau Semakau yang diklaim dicaplok Singapura padahal terdapat dua pulau yang berbeda tetapi namanya sama yaitu Semakau yang ada di bagian Singapura dan Semakau yang menjadi bagian dari Indonesia.

Dalam hal memberi nama, ujar dia, maka yang harus dilakukan adalah berhati-hati dalam melakukannya agar tidak ada nama ganda yang juga dipakai di negara lain karena bila keliru dalam menanganinya bisa berpotensi menjadi konflik.
(M040/A011 )

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013