Surabaya (ANTARA) - "Surabaya Vaganza" yang menampilkan Parade Bunga dan Budaya di sepanjang Jalan Pahlawan hingga  Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, pada Sabtu (27/5) sore, berlangsung begitu semarak.

Ribuan masyarakat tumpah ruah  di sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan peserta. Mereka tampak antusias menyaksikan berbagai macam penampilan  peserta "Surabaya Vaganza" baik dari perorangan, instansi maupun lembaga pemerintahan dan swasta.
 
Acara  yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-793 tersebut mampu menyedot perhatian  publik. Apalagi kegiatan serupa dalam beberapa tahun terakhir tidak digelar lantaran pandemi COVID-19.

Pada parade bunga dan budaya, barisan paling depan tampak berjejer rapi para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), diikuti kemudian drumband dan barisan 12 kereta kencana serta 5 unit kendaraan jeep.
Parade Bunga dan Budaya atau Surabaya Vaganza 2023 yang digelar di sepanjang Jalan Pahlawan hingga menuju Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jatim, Sabtu (27/5/2023). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)


Sebelum memberangkatkan peserta parade, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang hadir di lokasi start Jalan Pahlawan,  menyempatkan diri menyapa warga. Keduannya didampingi istri berswafoto bersama warga.

Kehadiran Wali Kota bersama rombongan yang ikut dalam Surabaya Vaganza menyita perhatian masyarakat Kota Pahlawan. Warga Surabaya tampak bersemangat ketika kereta kencana yang ditumpangi  Wali Kota Eri bersama istri, Rini Indriyani, melintas di hadapan mereka.

Warga tampak antusias sembari melambaikan tangan dan bersorak-sorai menyambut iring-iringan kereta kencana. Tak jarang, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya itu turun dari kereta kencana mendekat ke warganya yang berada di balik barikade sekaligus berswafoto. Wali Kota kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Balai Pemuda dengan kereta kencana.

Saat di Jalan Kramat Gantung hingga Jalan Gemblongan, Eri bersama istri turun kembali menyapa warga. Mereka tak sungkan duduk jongkok berswafoto dengan anak-anak.

Sementara itu, ketika iring-iringan sampai  di Jalan Tunjungan, di depan Gedung Siola, wali kota yang akrab disapa Cak Eri itu mendapatkan ucapan selamat HJKS Ke-730 dari warga. Warga juga bersorak-sorai mengucapkan selamat ulang tahun yang Ke-46 tahun kepada Cak Eri.

Sesampainya di depan Balai Pemuda, Cak Eri dan istri disambut oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya dan Jawa Timur yang hadir di panggung undangan. Kemudian dilanjutkan dengan menyaksikan iring-iringan parade budaya yang diawali oleh Komunitas Adat Bali, dan sebagainya.

Cak Eri menyampaikan, terima kasih kepada seluruh warga Kota Surabaya sebab pada 31 Mei 2023, Kota Surabaya akan menapaki usianya yang ke 730 tahun. Untuk itu, ia memohon doanya agar di usianya ke-730 tahun, warga Surabaya selalu guyub rukun dan bisa menjaga rasa persaudaraan.

Selama ini warga Surabaya selalu menjunjung tinggi toleransi yang merupakan ciri khas arek Suroboyo. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat terus mendoakan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya bisa memberikan yang terbaik bagi Kota Pahlawan.


Kharisma Event Nasional

Acara Surabaya Vaganza yang berlangsung tertib dan meriah itu telah menjadi agenda rutin tahunan dalam rangka menyambut HJKS.   Pemerintah Kota Surabaya bertekad dapat memperluas gaung kegiatan tersebut sehingga nantinya menjadi paket pariwisata tingkat nasional hingga internasional.

Pemkot Surabaya telah mendaftarkan Surabaya Vaganza ke dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2024 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

Pada tahun depan ada dua  acara (event) besar di Surabaya yang sudah didaftarkan masuk agenda nasional yakni Parade Bunga dan Rujak Uleg. Penilaian dari KEN 2024 salah satunya dilihat dari ketertiban selama event berlangsung.

Acara Parade Bunga dan Budaya cukup membanggakan, sebab warga menyaksikan dengan tertib dan berjalan aman.  Melalui barikade pembatas di sepanjang rute parade penonton tidak terkena atribut peserta parade.

Berdasarkan hasil evaluasi dari gelaran Surabaya Vaganza tahun sebelumnya, tidak sedikit penonton parade yang berlarian menuju ke tengah jalan.  Karena itu, pada tahun 2023 ini, Pemkot Surabaya berupaya memberikan penjagaan ketat bagi penonton dan peserta parade. Dengan demikian, tidak ada kejadian orang menyeberang ketabrak peserta parade atau mobil parade seperti tahun-tahun sebelumnya.

Acara Surabaya Vaganza dinilai juga mengagumkan, karena seluruh elemen masyarakat ikut memeriahkan gelaran tersebut mulai dari unsur pengusaha, instansi pemerintah dan swasta, masyarakat umum  hingga perwakilan suku yang ada di Kota Surabaya.

Terkait dengan KEN, Kepala Dinas Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati  menyatakan, ada dua event yang diusulkan menjadi agenda nasional yakni Parade Surabaya Juang yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan Rujak Uleg.

Parade Surabaya Juang tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia, melainkan hanya dimiliki oleh daerah yang mendapatkan julukan Kota Pahlawan seperti Kota Surabaya. Begitu juga  Festival Rujak Uleg yang diusulkan lebih dulu, saat ini sudah masuk dalam daftar 110 kalender nasional KEN. Rujak Uleg kaya akan makna, yang salah satunya adalah keberagaman antar suku, ras, dan umat beragama.

Rujak Uleg artinya, rujak yang banyak isinya, yang diulek menjadi satu, ada buah-buahan berbagai macam jenis. Itu menunjukkan bahwa Surabaya terdiri berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya dengan toleransinya yang sangat luar biasa.
Foto Arsip - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dan Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat mengikuti Festival Rujak Uleg yang digelar dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730 di Kya-Kya Kembang Jepun, Surabaya pada Sabtu (6/5/2023) malam. (ANTARA/HO-DPRD Surabaya)


Sedangkan Staf Ahli Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Fajar Hutomo, menyatakan bahwa Festival Rujek Uleg yang digelar oleh Pemkot Surabaya menjadi salah satu potensi besar meningkat sektor perekonomian melalui bidang pariwisata. Festival Rujak Uleg merupakan warisan budaya tak benda, sehingga penting mengimplementasikan strategi storinomic atau pengembangan wisata yang disertai dengan narasi menarik.

Pemkot Surabaya juga telah melakukan langkah taktis mempromosikan Festival Rujak Uleg dengan cara mengundang para kepala daerah dari beberapa wilayah di Jawa Timur, sehingga mampu membentuk kesinambungan kolaborasi dalam sektor pariwisata.

Dengan demikian, ada tiga event besar di Kota Surabaya yang sudah diusulkan masuk dalam agenda nasional yakni Parade Surabaya Juang, Festival Rujak Uleg dan Surabaya Vaganza. Dengan event yang terus dikreasikan, diharapkan bisa menarik wisatawan berkunjung ke Surabaya sehingga bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
 

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2023