Mengingat cuaca dan terik matahari, pastikan saat ziarah membawa alat pelindung diri seperti payung, topi agar tidak terpapar panas langsung matahari,
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau kepada jamaah calon haji agar selalu membawa dan mengenakan alat pelindung diri saat melakukan ziarah ke sejumlah tempat di Madinah, mengingat kondisi cuaca yang terik.
 
"Mengingat cuaca dan terik matahari, pastikan saat ziarah membawa alat pelindung diri seperti payung, topi agar tidak terpapar panas langsung matahari," kata Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin di Jakarta, Ahad.
 
Ia mengatakan hal penting lainnya yang mesti selalu dibawa adalah air minum yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Jika akan berangkat, jamaah diminta selalu berkoordinasi dengan ketua kloter, ketua rombongan, dan regu masing-masing.
 
"Tetap berkelompok, jangan memisahkan diri dari rombongan," kata dia.
 
Ia menjelaskan untuk masuk ke "Raudhah", Pemerintah Arab Saudi menerapkan dua cara yakni melalui "tasreh" dan aplikasi Nusuk. Untuk Tasreh, prosesnya dikoordinasikanpetugas haji, suratnya diterbitkan Daker Madinah.
 
"Setelah tasrehnya terbit, Daker Madinah akan mendistribusikan ke tiap sektor untuk diteruskan kepada ketua rombongan masing-masing. Surat Tasreh itu dibawa saat jamaah akan masuk ke Raudhah," katanya.
 
Sementara untuk masuk Raudhah dengan aplikasi Nusuk, prosesnya dilakukan secara sendiri-sendiri oleh peserta ibadah haji melalui aplikasi Nusuk di telepon pintar masing-masing.
 
"Selama melakukan aktivitas ziarah di Madinah, sebelum meninggalkan hotel untuk ziarah, pastikan kamar terkunci dengan baik dan titipkan kuncinya di resepsionis hotel. Bawa uang secukupnya, dan jangan memakai perhiasan mencolok. Belanja jangan berlebihan, karena akan jadi beban bawaan yang berat," katanya.
 
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), dari total 29 ribu tersebut, hingga Minggu pukul 11.10 WIB, jamaah yang sudah terbang ke Tanah Suci berjumlah 27.952 orang atau 73 kelompok terbang (kloter).

Adapun yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 24.157 orang atau 63 kloter. Data tersebut khusus jamaah, di luar petugas kloter.
 
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara PPIH Arab Saudi Haryanto mengatakan sejauh ini penyambutan kedatangan jamaah haji Indonesia di Madinah berlangsung lancar, hanya ditemukan beberapa kendala seperti calon yang kesulitan melakukan sidik jari saat proses imigrasi hingga pemeriksaan barang bawaan yang dianggap berlebihan.

Baca juga: Menag ingatkan petugas harus responsif bantu jamaah yang kelelahan

Baca juga: PPIH sebutkan kasus kaki melepuh biasa terjadi di Madinah

Baca juga: Di Saudi panas, jamaah diimbau tak lupa minum hingga pakai tabir surya

Baca juga: Jamaah Indonesia diminta mewaspadai cuaca panas Arab Saudi

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023