Banda Aceh (ANTARA) - Pemerhati dan penggiat sejarah Kota Sabang Albina A Rahman menyatakan sangat mendukung kebijakan Pemerintah kota setempat untuk mengembangkan Wisata Kota Tua sebagai salah satu destinasi baru.

“Sabang tidak hanya memiliki wisata bahari tapi ada juga potensi lainnya yang saat ini akan dikembangkan oleh Pemkot Sabang guna menarik kunjungan wisata ke daerah ini lewat wisata sejarah yang bangunannya masih berdiri kokoh,” kata Albina dihubungi di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan Sabang memiliki fasilitas gedung dan area public bekas peninggalan kolonial Belanda yang kawasan tersebut berada tepatnya di jantung Kota Sabang yakni di Kota Atas dan Kota Bawah.

Peninggalan tersebut akan menjadi nilai tambah dan khazanah bagi pelancong untuk menambah wawasan terkait perjalan sejarah Sabang tempo dulu.

Menurut dia bangunan peninggalan belanda seperti rumah sakit, rumah kepala pelabuhan, komplek sekolah jaman belanda, pendopo wali kota, rumah sakit jiwa dan area publik seperti Taman Ria dan Taman Tugu merupakan bagian dari perjalan sejarah Sabang.

Kemudian yang menjadi menarik lagi adalah kerimbunan dan keteduhan di kawasan Sabang yang masih terjaga dan di rawat adalah pohon yang telah berumur seabad yang juga menjadi suasana lebih sejuk dan tenang.

Ia menambahkan dengan pengembangan wisata kota tua tersebut akan menjadi pelengkap dan penarik bagi tamu dari dalam dan luar negeri untuk berwisata di Sabang karena tidak hanya dapat wisata alamnya, tapi juga wisata sejarahnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Sabang menyatakan akan mengembangkan konsep wisata sejarah dengan memperkenalkan destinasi wisata Kota Tua dalam upaya menonjolkan potensi budaya, adat, dan sejarah.

Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan keberadaan Kota Tua semakin tersingkir dan terlupakan akibat modernisasi. Padahal apabila dikelola secara tepat, maka Kota Tua dapat menjadi sumber pendapatan daerah yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Untuk saat ini tren Kota Tua sedang sangat diminati para wisatawan, terutama wisatawan mancanegara," kata Reza.

Untuk tahap awal, Reza mengajak beberapa kepala organisasi perangkat daerah (ODP) untuk menyusuri Kota Tua Sabang, seperti jalan Diponegoro, Perdagangan, dan Kuta Ateuh.

"Tujuan saya bersama beberapa kepala OPD ini tur ke Kota Tua untuk merefleksi dan mempelajari kembali bagaimana history yang ada di tiap sudut Kota Sabang saat ini," katanya.

Ia menjelaskan, Kota Tua Sabang secara usia memiliki nilai sejarah yang tinggi yang turut didukung dengan keberadaan bangunan atau fasilitas peninggalan kolonial yang memiliki cerita dan fungsinya masing-masing pada masa itu.

Baca juga: Pemkot Sabang mengembangkan Kota Tua sebagai destinasi wisata baru

Baca juga: Geliat wisata selam Sabang usai terkurung pandemi


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023