Musim panas di keluarin airnya, jadi pas hujan bisa nampung air,"
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang biasa disebut Jokowi mengaku dirinya mendapat pelajaran dari banjir yang melanda DKI Jakarta beberapa pekan lalu.

"Pengetahuan lapangan jadi lebih terbuka," kata Jokowi saat meninjau Waduk Pluit, Jakarta Utara, Sabtu.

Dia mengatakan bahwa kemampuan Waduk Pluit kini sudah tidak bisa menampung air yang datang ke Jakarta karena kondisinya yang sudah tidak 100 persen.

Kedalaman normal seharusnya mencapai 10 meter dengan luas 80 hektar. "Tapi sekarang dalamnya cuma 2 meter terus lebarnya jadi 60 hektar," katanya.

Menurut dia, kapasitas normal dari Waduk Pluit ini bisa enam kali lipat dari kapasitasnya sekarang. "Kan bisa jadi waduknya Jakarta," katanya.

Dia berjanji bahwa usai normalisasi pun akan terus menjaga kedalaman waduk sehingga air yang datang ke Jakarta bisa langsung dialirkan ke laut.

"Musim panas di keluarin airnya, jadi pas hujan bisa nampung air," katanya.

Jokowi sudah menganggarkan setidaknya Rp900 miliar untuk normalisasi Waduk Pluit.

"Bisa Rp1 triliun sih, tapi itu hanya untuk fisik waduknya saja belum pembebasan lahan," katanya.

Jokowi menambahkan, jika dana untuk normalisasi waduk sudah turun, normalisasi bisa dilakukan dalam waktu satu tahun.

Dia akan lakukan pengerukan dari dua sisi. Pinggir waduk nanti akan dikeruk menggunakan alat berat seperti eskavator sedangkan tengah waduk akan disedot dengan sistem dredging.

"Kalau kami kerja terus, bisa selesai setahun," katanya.

(dny)

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013