Ada sekitar 2.000 jiwa yang terkurung akibat badan jalan longsor. Namun, kami terus berupaya agar longsoran bisa segera disingkirkan dengan menggerahkan beberapa unit alat berat ke lokasi,"
Banda Aceh (ANTARA News) - Ribuan warga Blang Pandak Kabupaten Pidie Provinsi Aceh terkurung setelah ruas jalan menuju kawasan tersebut tertimbun longsor akibat hujan lebat mengguyur wilayah itu.

Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Daerah Kabupaten Pidie Apriadi saat dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu, menyebutkan longsoran menutupi badan jalan di dua titik menuju Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Sabtu pukul 11.15 WIB.

Di lokasi pertama longsor badan jalan tertimbun sepanjang 6 meter, kemudian lokasi kedua sepanjang 10 meter jalan tertimbun tanah ditebing gunung menuju Blang Pandak, katanya menambahkan.

Dampak tertimbunya badan jalan itu, masyarakat Blang Pandak tidak bisa terakses transportasi menuju ke pusat kecamatan di Tangse dan sebaliknya. Namun, diperkirakan lonsoran akan teratasi pada hari Minggu (3/2).

"Ada sekitar 2.000 jiwa yang terkurung akibat badan jalan longsor. Namun, kami terus berupaya agar longsoran bisa segera disingkirkan dengan menggerahkan beberapa unit alat berat ke lokasi," kata Apriadi.

Kecamatan Tangse pernah diterjang banjir bandang dan kawasan Blang Pandak serta Blang Dhot juga terkurung beberapa hari akibat longsor menimbun ruas jalan sekitar 2011.

Di lain pihak, Apriadi menyebutkan masyarakat korban gempa di Kecamatan Geumpang dan Mane saat ini sedang menunggu realisasi pembangunan hunian sementera (huntara) dari pemerintah.

"Pascagempa 6,0 skala Richter yang menguncang wilayah kami pada tanggal 22 Januari 2013, masyarakat korban yang rumahnya rusak berat sangat mengharapkan pembangunan huntara sambil menunggu rumah bantuan pemerintah," kata dia menjelaskan.

Gempa darat subuh hari Selasa (22/1) itu mengakibatkan seorang bocah meninggal dunia dan 15 warga lainnya luka-luka serta merusakkan lebih 150 unit rumah penduduk di Kecamatan Mane dan Geumpang.
(A042/D007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013