Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melanjutkan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, sejak Selasa (23/5) hingga kini.

Karhutla yang terjadi di wilayah tersebut telah menghanguskan sekitar 120 hektar lahan.

"Pusat pengendalian Operasi BNPB melaporkan titik api pertama terpantau di kawasan Kampung Pasir Janjang, Kecamatan Silaut. Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan masih melakukan asesmen pemicu kebakaran lahan tersebut," ujar Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Pesisir Selatan Defrisiswardi dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.

Defrisiswardi menjelaskan bahwa per hari ini tim satuan tugas (satgas) gabungan telah berhasil memadamkan api di beberapa titik.

Baca juga: Balai PPIKHL wilayah Sumatera bantu pemadaman kebakaran lahan Pessel

Baca juga: Antisipasi karhutla dampak El Nino, Sumbar lakukan persiapan


"Saat ini, dari 5 titik api, sudah 3 titik api telah berhasil kami padamkan. 2 titik lainnya tidak terlihat api, namun masih ada asap mengepul dalam intensitas sedang", ucap Defrisiswardi. BPBD melaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.

Untuk mengoptimalkan upaya pemadaman, Bupati Pesisir Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai tanggal 23 Mei sampai dengan 5 Juni 2023.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD setempat bersama instansi terkait serta masyarakat masih melakukan upaya pemadaman sisa lahan gambut yang masih terbakar. Pihak BPBD setempat juga melakukan pemantauan kondisi dan pendataan di wilayah kejadian.

Terpantau pada dashboard Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada Selasa (30/5), gambar citra satelit tidak menunjukkan titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi di wilayah Provinsi Sumatra Barat.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi karhulta di wilayahnya.

Warga dapat membantu dalam pemantauan dan pengawasan di wilayah masing-masing dan segera menginformasikan kepada BPBD apabila terjadi titik api atau asap. Pencegahan terhadap titik api sejak dini lebih baik daripada memadamkan saat api telah membesar, kata Abdul.*

Baca juga: Sumbar jaga kesiapsiagaan antisipasi karhutla jelang musim kemarau

Baca juga: BPBD sebut kebakaran hutan empat daerah di Sumbar efek cuaca panas

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023