Kairo (ANTARA News) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-12 di Kairo menyoroti banyak persoalan global terutama di antaranya masalah Palestina, minoritas Muslim di negara non-anggota OKI, dan Revolusi Arab (Arab Spring).

Sorotan ketiga masalah tersebut terlihat dari pertemuan tingkat menteri luar negeri (KTM) di Kairo pada Senin dan Selasa (4-5) untuk menetapkan draf akhir komunike yang akan diajukan dalam pertemuan puncak pada Rabu dan Kamis (6-7/2).

Pembahasan draf akhir Komunike KTT OKI oleh KTM itu merupakan kelanjutan dari pertemuan tingkat pejabat senior (Senior Officials` Meeting/SOM) pada Sabtu dan Ahad (2-3/2).

Draf akhir Komunike KTT yang diprakarsai Presiden Mesir Mohamed Moursi dan dihadiri pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad serta sejumlah kepala negara/kepala pemerintahan itu, di antaranya mengutuk keras agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina pada akhir tahun lalu.

Selain itu, KTT juga mengutuk upaya Israel dalam pemperluas permukiman Yahudi di tanah Palestina yang didudukinya dan usaha Yahudinisasi terhadap Kota Suci Jerusalem (Al Quds).

KTT menyambut baik pengakuan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terhadap Palestina sebagai Negara Pengamat Non-Anggota di Badan Dunia tersebut pada Nomvember silam.

Mengenai masalah minoritas Muslim di negara-negara non-anggota OKI, KTT antara lain menyoroti penindasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.

KTT mendesak pemerintah Myanmar untuk serius menangani perselisihan tersebut dan OKI akan terus mendorong untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di neger anggota ASEAN tersebut.

Bertalian dengan masalah Rohingya, Ketua Delegasi Indonesia dalam KTM yang diwakiliki Direktur Jenderal Urusan Multilateral, Kementerian Luar Negeri, Hasan Kleib, kepada ANTARA Kairo di sela KTM tersebut menjelaskan, Indonesia sedang melakukan upaya penyelesaian krisis itu.

"Indonesia memang telah dan sedang memberi perhatian khusus terhadap krisis Rohingya secara menyeluruh dan juga minoritas Muslim beberapa termasuk masalah Moro di mana Indonesia sebagai Ketua Komite OKI untuk Perdamaian Filipina Selatan," kata Hasan Kleib.

Menyangkut Revolusi Arab, KTT menyoroti konflik Suriah yang sedang membara dan mendesak rezim Presiden Bashar Al Assad untuk mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung dua tahun dan menewaskan puluhan ribu jiwa serta jutaan orang lagi mengungsi.

(M043)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013