Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum Perhimpunan Rakyat Progresif David Krisna Alka mengatakan bahwa organisasinya dideklarasikan untuk membumikan akal progresif para pemikir dan pendiri bangsa dalam menunaikan spirit perjuangan kerakyatan.

Hal itu disampaikan saat acara pendeklarasian Rakyat Progresif yang menghimpun ratusan generasi muda, bertepatan dengan momentum Hari Lahir Pancasila, Jakarta, Kamis.

“Organisasi rakyat ini kita deklarasikan untuk membumikan akal progresif para pemikir dan pendiri bangsa yang berkarakter kerakyatan, berprikemanusiaan, berkeragaman, berkeadilan, berkeadaban, berkemajuan dan bermartabat,” kata David dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

David mengatakan Perhimpunan Rakyat Progresif akan menggalang kekuatan nasional melalui kepemimpinan politik yang ideologis, terorganisir, dan terstruktur.

Selain itu, menggalang perjuangan politik dengan nilai solidaritas nasional, melanjutkan agenda progresif reformasi, serta menciptakan demokrasi yang berkemajuan.

“Rakyat Progresif menggenggam tekad untuk merajut rasa kebangsaan yang terserak, menanam benih-benih idealisme, membangun benteng-benteng kebhinnekaan, dan menguatkan pondasi kerakyatan yaitu gotong royong," ujarnya.

Termasuk, kata dia, meningkatkan martabat Indonesia dalam pergaulan internasional, sebagaimana prinsip politik bebas aktif dengan melihat kondisi geopolitik internasional yang berkembang.​​​​​​​

David menambahkan bahwa Perhimpunan Rakyat Progresif berjuang pula untuk melawan kemunduran sosial dan politik.

"Kebudayaan harus menjadi panglima. Pancasila harus menjadi soko guru kepentingan nasional. Sejalan dengan itu partai politik harus dikembangkan keluar dari jebakan feodalisme dan perilaku koruptif. Demokrasi Indonesia dan Hak Asasi Manusia harus menjadi tulang dan dagingnya pembangunan nasional," tuturnya.

Dia juga menyebut Perhimpunan Rakyat Progresif menghimpun diri untuk bergerak berjuang menegakkan pilar-pilar kebangsaan Indonesia.

"Gerakan politik kebudayaan yang mencerahkan, berkemajuan dan berkepribadian. Kita bergerak maju membangun peradaban bangsa dan dunia," ucapnya.

Menghadapi tahun politik, dia pun mengingatkan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap memajukan akal progresif agar tidak terprovokasi isu-isu maupun informasi yang menyesatkan.

“Mari kita gunakan akal merdeka, akal yang progresif untuk mewujudkan keadilan yang revolusioner bagi masa depan Indonesia, dengan melanjutkan kepemimpinan republik nan progresif," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Rakyat Progresif M. Huda Prayoga mengatakan bahwa Perhimpunan Rakyat Progresif menyadari bahwa reformasi Indonesia yang berumur seperempat abad pelan tapi pasti menemukan arah gerak maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Pondasi ekonomi yang kuat, infrastruktur pembangunan dan hilirisasi industri yang bergerak maju, pergaulan internasional yang bermartabat dan membanggakan. Indonesia menemukan core national interest-nya di era Jokowi," katanya.

Seiring dengan kemajuan nyata tersebut, kata dia, Perhimpunan Rakyat Progresif pun menyakini gerak maju sejarah Indonesia tidak boleh terhenti bersamaan dengan berakhirnya masa kepemimpinan politik rezim tertentu.

Sebab, menurut dia, sejarah dunia sudah membuktikan bagaimana kemajuan ekonomi dan industri bisa juga berarti kemunduran di bidang demokrasi dan politik.

"Kemunduran sosial budaya bisa berputar melawan jarum jam kemajuan ekonomi dan industri. Akhirnya banyak negara gagal terjerembab ke dalam kubangan ekstrimisme dan fundamentalisme sempit, ucap Huda.
​​​​​​​

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023