Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2006 diperkirakan mencapai sekitar 5,5 persen atau kurang lebih sama dengan tahun 2005 yang sebesar 5,6 persen, pencapaian tertinggi setelah krisis ekonomi 1998. Hal itu disampaikan Ekonom Bank Dunia, William Wallace, dalam pemaparan laporan singkat Bank Dunia untuk Rapat Tahunan ke-15 ConsultativeB Group of Indonesia (CGI), di Jakarta, Senin. Untuk mencapai dan mempertahankan pertumbuhan yang lebih tinggi, Indonesia membutuhkan investasi yang lebih besar. "Sumber daya yang ada memungkinkan untuk meningkatkan investasi negara secara cepat tahun ini sampai ke tingkat pra krisis sebesar hampir 7 persen dari PDB,"katanya. Investasi swasta yang pada 2006 diperkirakan 16,8 persen dari PDB masih terlalu rendah untuk bisa mencapai target itu. Bank Dunia menilai fokus pemerintah untuk melakukan reformasi iklim investasi sudah tepat. Prospek jangka menengah diperkirakan baik namun bergantung pada pelaksanaan kebijakan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat lagi, saat pengeluaran negara meningkat dan suku bunga turun. "Itu membutuhkan koordinasi, kebijakan keuangan dan implementasi kebijakan yang lebih baik,"ujarnya. Jika gagal, maka akan menimbulkan sikap sinis investor yang berakibat pada berkurangnya prospek pertumbuhan, lapangan pekerjaan dan hasil-hasil kemiskinan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006